Karenanyalah ketika  muncul ungkapan "Jenderal Kardus" dan juga tuduhan adanya dana yang dikucurkan satu triliun untuk dua parpol agar mengusung Sandiaga Uno-sebagian publik menilainya sebagai bentuk kemarahan Demokrat. Karena rasa kecewa dan marah itulah maka Demokrat terlihat tidak all out mengkampanyekan pasangan yang diusungnya itu
Tetapi lama kelamaan publik menjadi tahu ,sikap Demokrat yang terkesan setengah hati itu bukan karena partai itu masih kecewa dan marah tetapi karena ada janji Prabowo kepada SBY yang belum dipenuhi.
Hal yang demikian terlihat dari reaksi Andi Arief terhadap janji yang ditagih oleh Ahmad Muzani. Andi Arief, Wakil Sekjen Demokrat itu seolah olah mengatakan Gerindra jangan hanya menagih janji SBY sedangkan Gerindra juga punya janji ke Demokrat yang sampai sekarang juga belum dipenuhinya.
Ternyata tidak hanya Andi Arief yang bereaksi terhadap pernyataan Ahmad Muzani itu.SBY ,Ketua Umum Demokrat juga menanggapinya dengan kalimat kalimat yang keras juga.
SBY menyayangkan pernyataan Muzani yang terkesan " bernada sumbang". Menurutnya tak seharusnya koalisinya itu menuding dan menyalahkan pihak lain.
Nada kalimat SBY terlihat semakin keras ketika menyatakan ," Saya pernah dua kali jadi Calon Presiden. Saya tak pernah menyalahkan & memaksa Ketua Umum partai partai pendukung untuk kampanyekan saya "SBY"," ujar SBY (detiknews, 15/11/2018).
Kalau didalami cukup keras juga reaksi Presiden keenam ini. Dari ungkapannya jelas terbaca seolah olah Muzani memaksanya untuk mengkampanyekan pasangan 02 itu.
Lalu seperti apa gerangan janji Gerindra ke Demokrat itu?
Tidak diperoleh informasi yang pasti tentang hal apa yang dijanjikan itu .Karena keterangan petinggi Demokrat juga tidak menyebutnya dengan jelas .Yang mereka katakan hanyalah ada janji Prabowo ke SBY.
Hal seperti ini antara lain tergambar dari keterangan Putu Supadma Rudana Juru Bicara Kogasma Partai Demokrat.
Menurutnya cawapres Nomor urut 02 Sandiaga Uno pernah berjanji dihadapan SBY pada 12 September di Mega Kuningan Timur, Jakarta Selatan.
