Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tahukah Sahabatku Cara Mudah untuk Masuk Surga?

13 Oktober 2018   19:43 Diperbarui: 14 Oktober 2018   13:58 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sahabatku terutama kaum Muslimin dan Muslimat.

Setiap kita tentunya ingin masuk surga.Tidak ada seorangpun dari kita yang ingin masuk neraka yang sangat panas itu. Di dunia ini saja ketika hari terasa panas, haus menyerang tenggorokan, udara terasa menyesakkan dada, itu saja pun sudah membuat kita tidak tahan. Konon lagi merasakan panasnya api neraka.

Sedangkan kalau hidup di surga ,semuanya terasa damai ,aman dan tenteram. Walaupun belum pernah ke surga tetapi dari ayat ayat suci kita sudah bisa membayangkan bagaimana indahnya kehidupan di sana.

Untuk mendapatkan Ridho-Nya serta untuk mengejar surga itulah banyak dari sahabatku yang rela bangun malam untuk melakukan ibadah yang disunnahkan. Untuk mengejar surga itu jualah sebahagian dari sahabatku selalu puasa pada Senin-Kamis, membayar Zakat, berinfaq dan melakukan ibadah wajib dan sunat.

Semua yang sahabatku lakukan itu sudah sesuai dengan ajaran agama Islam yang kita anut.

Walaupun kita sudah beribadah dengan benar, tentunya masih juga muncul pertanyaan dalam hati ,apakah saya akan masuk surga nanti?

Sebenarnya Islam telah mengajarkan cara yang paling tepat masuk surga adalah dengan mencintai Allah dan Rasulnya. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan cinta kita kepada Allah dan Rasulnya. Saya yakin sahabatku lebih paham dari saya tentang hal itu.

Tetapi mungkin ada sahabatku yang belum tahun. .Ada lagi cara lain sehingga masuk surga itu lebih mudah. Untuk itu mari kita simak petuah sahabat kita yang tinggal di Jakarta atau seputaran ibu kota.

Sahabat kita itu bernama Novel Bamukmin. Sahabatku tentu kenal nama ini karena ia adalah Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212.

Nama dan foto wajahnya sering terlihat di media terutama pada Aksi Aksi Bela Islam tahun 2016.

Marilah kita simak ucapan sahabat kita itu yang disampaikannya di Jakarta Pusat pada 12 Oktober 2018.
Di depan relawan Perempuan Prabowo ia berujar ," Mau masuk surga? Cinta sama Allah? Cinta sama Rasulullah? Cinta sama Prabowo? Cinta sama Sandiaga Uno? Betul? Insya Allah masuk surga ", ujarnya (Tempo.co,13/10/2018).

Masuk surga karena cinta sama Allah dan Rasulnya tentu sudah lama kita dengar. Tetapi kalau cinta sama Prabowo dan Sandiaga akan masuk surga baru pertama kali saya mendengarnya.

Saya percaya sahabat sahabatku juga baru pertama kali mendengar " fatwa " yang seperti ini. Bahkan hampir dapat dipastikan dua bulan yang lalu pun " fatwa " yang seperti ini belum pernah kita dengar.

Tentu ada diantara sahabatku yang bertanya ,apakah ini termasuk hukum baru?

Saya pastikan ini bukanlah hukum baru dan juga bukan fatwa baru. Tetapi hal ini adalah kata kata yang hanya keluar dari Novel dan tidak ada dasar hukumnya sama sekali.

Mungkin diantara sahabatku ada yang bertanya. Bukankah memilih pemimpin yang baik itu ganjarannya masuk surga?

OK pertanyaan itu saya terima. Tapi saya juga ingin menegaskan ,apakah Jokowi dan KH Ma' ruf Amin itu bukan orang baik?

Dari sisi pengamalan ibadah Islam siapa yang meragukan ketaatan kedua figur itu.

Memang sahabat kita Novel tidak ada menyatakan kalau memilih pasangan nomor satu itu akan masuk neraka.

Tetapi sahabatku, Islam mengajarkan nantinya hanya ada dua tempat kehidupan sesudah hari berbangkit yaitu surga atau neraka.

Jadi kalau ditafsirkan,kata kata Novel itu punya makna, kalau tidak pilih Prabowo-Sandiaga tentu akan masuk neraka.

Saya tahu di antara sahabatku tentu ada yang bertanya mengapa untuk Pilpres, Novel mengaitkannya dengan masuk surga? Hal inilah yang tidak saya setujui.

Pilpres adalah upaya untuk meraih kekuasaan dengan cara cara yang demokratis .Karenanya janganlah bawa simbol simbol agama untuk pertarungan demokrasi itu.

Janganlah untuk sejemput kekuasaan, beri janji, beri hujatan, beri ancaman kepada orang lain dengan dalil dalil agama.

Kalau hal yang demikian terus dilakukan, sungguh kehidupan demokrasi kita tidak akan lebih baik. Dan juga janganlah seruan, ajakan bahkan sejenis fatwa yang tidak ada dalil dalil keagamaannya diungkapkan kepada umat.

Dengan uraian singkat ini apakah sahabatku akan ikut ajakan Novel pada Pilpres nanti?atau justru akan mengatakan tidak?

Salam Pilpres!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun