Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akhirnya Ratna Sarumpaet Mengaku sebagai Pencipta Hoaks

3 Oktober 2018   18:36 Diperbarui: 4 Oktober 2018   09:46 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai tudingan langsung maupun tidak langsung yang dimaksudkan untuk membentuk opini publik mulai terbentuk. Opini yang demikian mulai diarahkan untuk menggerus elektabilitas dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden pertahana itu.

Kedua, saya memperoleh kesan bahwa pengakuan nya tentang rekayasa penganiayaan itu bukanlah didorong oleh sebuah kesadaran yang tulus tetapi karena polisi juga sudah bisa memetakan dan membuyarkan skenarionya itu. 

Polisi berhasil memperoleh fakta yang kuat bahwa pada 21 September 2018, Ratna berada di sebuah rumah sakit kecantikan di Menteng, Jakarta Pusat. Dia berada disana justru untuk sedot lemak. Pada saat keberadaannya di rumah sakit itulah Ratna menyebut dirinya di seputaran Bandara Husein Sastranegara Bandung tempat terjadinya "penganiayaan".

Ketiga, perlu ditelusuri, apakah perbuatannya itu atas ide atau inisiatifnya sendiri atau ada pihak lain yang ikut sebagai penggagasnya. Keempat, dengan "reputasinya" yang demikian, publik menunggu sikap timses Prabowo-Subianto. Apakah timses memaafkannya atau akan memberikan sanksi.

Kelima, selama ini diberbagai tempat, kelompok masyarakat menolak kehadiran Ratna. Terhadap penolakan yang demikian banyak banyak kritik yang muncul.Seolah olah masyarakat yang menolak itu dianggap anti demokrasi.

Tetapi sekarang semuanya sudah jelas. Sudah benarlah tindakan kelompok masyarakat yang menolak kehadirannya itu. Bukankah sekarang ia sudah mengaku sebagai "pencipta hoaks".

Sungguh kecewa kita seorang yang dianggap selama ini sebagai pejuang demokrasi ternyata adalah pembuat hoaks. Sebuah pelajaran yang berharga untuk kita semua. Salam Demokrasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun