Setelah mengamati berbagai benda di museum itu saya keluar melintasi halaman tengah dan tibalah saya di gedung baru perpustakaan nasional. Begitu masuk di lantai satu saya serasa masuk lobbi hotel mewah.
Penerima tamu menyapa saya dengan ramah serta mengarahkan  ke lantai dua karena pada lantai itulah melalui komputer kita memperoleh informasi, 1) apakah buku yang dicari tersedia dan 2) kalau buku itu ada ,dimana tempatnya.
Sesudah memasukkan kata kunci, judul atau pengarang buku yang dicari maka muncullah print yang memuat informasi, 1) pada lantai berapa buku itu tersedia dan 2) pada rak buku yang mana buku itu.
Sebagai contoh, buku yang saya cari berada di lantai 22 dan lantai 24 dan juga jelas di rak yang mana buku itu .
Betapa gembiranya menemukan buku sejarah yang sudah lama dicari itu. Saya duduk pada kursi yang tersedia. Sungguh nyaman membaca pada lantai 24 itu, duduk di kursi yang nyaman serta pendingin udara yang sejuk.
Saya gembira melihat kursi baca pada lantai itu hampir penuh diisi oleh anak-anak muda yang dengan tekun membaca sehingga pada lantai itu tidak ada yang berbicara, suasana terasa senyap.
Sesudah sekitar 4 jam membaca dan sore pun mulai tiba saya pun beranjak turun menggunakan lift ke lantai dua.
Petugas yang di sana menyapa saya dan menawarkan untuk pembuatan Kartu Anggota Perpustakaan Nasional. Sekitar 5 menit kartu itu sudah siap dan tanpa bayaran. Sungguh sebuah pelayanan yang baik.
Sebelum meninggalkan halaman perpustakaan nasional, kebanggaan kita itu, saya memandang lagi gedung yang tinggi itu. Saya berharap Zulfan teman saya yang ketemu di Bandara Kuala Namu itu membaca artikel ini.
Selamat Bulan Literasi dan Selalulah berkunjung ke pustaka.