Okelah kita anggap komentar yang demikian akan dapat dilupakan sejalan dengan pelukan hangat pada Rabu, 29 Agustus itu. Namun perlu diingat bahwa gerbong politik yang mendukung Putera Begawan Ekonomi Indonesia itu juga terdiri dari bermacam kelompok dengan berbagai agenda politik yang akan diperjuangkannya. Ada kelompok yang punya tekad; apapun yang terjadi Jokowi harus kalah pada pilpres 2019.
Berbagai isu sudah dipersiapkan untuk hal-hal seperti itu, kepemimpinan Jokowi yang lemah, pembangunan infrastruktur yang tidak berpihak kepada rakyat, hutang yang besar hingga tenaga asing yang menyerbu negeri ini akan dimunculkan lagi selama kepemimpinan Jokowi-JK.
Selanjutnya akan dilukiskan bahwa Jokowi tidak pro kepada Ummat Islam karena di masa pemerintahnya ada ormas Islam yang dibubarkan dan muncul kriminalisasi ulama. Kemudian akan ada tokoh tokoh politik yang akan menyebut parpol pengusung Jokowi adalah partai penista agama. Tidak kalah pentingnya untuk memperhatikan akan ada kelompok yang melihat semua yang dilakukan Jokowi selalu salah dan tidak ada yang benar.
Kalau hal-hal yang demikianlah yang selalu diungkapkan, maka saya pesimis bahwa pada hari-hari ke depan tensi politik di negeri ini akan semakin menurun.
Salam Demokrasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H