Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tindakan Heroik Joni dan Manifestasi Kerinduan Kita terhadap Nasionalisme

23 Agustus 2018   14:03 Diperbarui: 23 Agustus 2018   14:49 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: regional.kompas.com

Presiden Jokowi juga deg deg-an melihat aksinya itu. Artinya keberanian Joni itu penuh resiko. Bukan tidak mungkin tiang bendera itu patah dan sang pahlawan itu bisa jatuh terhempas ke tanah. Tetapi menurut pandangan saya selain faktor tindakan nya yang heroik itu ada hal lain yang membuat kita semua punya perhatian yang besar terhadap Joni.

Tindakan heroik itu terjadi saat upacara bendera 17 Agustus sebuah hari yang penuh dengan semangat nasionalisme.

Jauh didalam lubuk hati kita, tentu muncul pertanyaan apakah semua yang dilakukan sekarang ini masih dalam kerangka semangat kebangsaan atau justru sudah jauh melenceng dari semangat itu.

Berbagai hiruk pikuk yang terjadi terutama di bidang politik apakah masih menggambarkan rasa persatuan Indonesia atau justru menggambarkan kepentingan politik sesaat.

Publik mencermati adu argumentasi, debat kusir, permainan kata oleh para politisi dan adakalanya saling ngotot mempertahankan pendirian masing masing. Perdebatan yang tidak bermutu juga sering membawa mantera sakti, "semuanya untuk kepentingan bangsa". Mungkin publik diam menyaksikan itu semua.Tapi diamnya masyarakat bukan berarti mereka tidak bisa beri penilaian.

Masyarakat bisa paham apakah yang disuarakan para politisi itu benar benar untuk kepentingan bangsa atau justru hanya untuk memperjuangkan segenggam kekuasaan.

Begitu juga halnya sekarang ini muncul penilaian bahwa masyarakat kita semakin pragmatis sehingga segala sesuatunya dinilai "saya mendapat apa". Cara berpikir yang demikian tentu menjauhkan pikiran dan tindakan dari hal hal yang bersifat idealis. Sering juga dikatakan saat ini semangat kebangsaan untuk sebahagian warga masyarakat menurun.Sudah sangat jarang terdengar pembicaraan yang tulus tentang nasionalisme.

Kadang kadang muncul kegamangan dan kehawatiran menurunnya semangat nasionalisme pada bangsa ini.Adakalanya pada lahan yang bernama nasionalisme itu terasa ada kekeringan.

Di tengah suasana yang demikian lalu ada seorang anak yang berumur 15 tahun dari satu tempat yang jauh dari Jakarta dari satu tempat dekat perbatasan Timor Leste siap mempertaruhkan nyawanya untuk selembar bendera. Selembar bendera kebanggaan bangsa. Tanpa berpikir panjang dia memanjat tiang bendera itu demi kehormatan merah putih.

Ketika ditanya mengapa ia lakukan itu, Joni menjawab "Saya ingin merah putih terus berkibar".

Kita merasa lega sekaligus seperti diingatkan oleh anak SMP itu agar tetap mencintai dan menjaga terus kehormatan bendera ,kehormatan sebuah bangsa. Kita ingin merah putih terus berkibar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun