Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Yusril Sesalkan Prabowo dan Sebut Koalisi Keummatan hanya Fatamorgana

20 Agustus 2018   08:46 Diperbarui: 20 Agustus 2018   09:17 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Memang PBB pada saat sekarang ini tidak punya kursi di DPR RI. Tetapi mencermati seruan Rizieq ,seyogianya Ketua Umum Gerindra itu mengadakan komunikasi juga dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu.

Kemungkinan karena tidak adanya komunikasi yang demikian serta tidak dipilihnya cawapres yang berasal dari rekomendasi Ijtimak Ulama maka terlihat Yusril mengemukakan reaksi yang keras juga.

Detiknews, 14/8/2018 mengutip pernyataan Ketua Umum PBB itu yang mengatakan Koalisi Keummatan Hanya Fatamorgana yang tidak pernah ada dialam nyata. Yusril juga mengungkapkan "Partai Bulan Bintang juga tidak pernah terlibat disana, bahkan kita komplain nama kita dibawa bawa tanpa pernah diajak bicara".

Yusril juga membantah pernyataan Prabowo yang menyebut sudah berusaha mengontak dirinya tapi tidak berhasil. Berkaitan dengan Prabowo yang memilih  Sandiaga yang bukan ulama ,Yusril justru memuji Jokowi.

"Konon sekarang akan diadakan Ijtima' Ulama Tahap II untuk memutuskan apakah akan membenarkan atau menolak keputusan Prabowo yang memilih Sandiaga Uno, seorang pedagang ,bukannya ulama,sementara Jokowi malah memilih ulama yang juga Ketua MUI yang sekaligus juga Rais Am PBNU,walau Jokowi tidak pernah mendapat amanat yang demikian dari Ijtima' Ulama".

Terhadap hal hal yang diungkapkan Yusril tersebut ada beberapa hal yang layak dicermati. Yusril ingin mengemukakan bahwa pilihan terhadap Sandiaga tidak sejalan dengan rekomendasi Ijtimak Ulama.

Memang terhadap hal yang demikian muncul juga pembelaan yang menyebut pilihan terhadap Prabowo sudah sejalan dengan rekomendasi Ijtimak Ulama. Namun yang dipersoalkan Ketua Umum PBB itu bukanlah tentang Prabowo sebagai capres tetapi tentang Sandiaga Uno.

Publik juga mencermati pembicaraan atau diskusi yang alot pada parpol kubu Prabowo bukan tentang capres tetapi justru mengenai cawapres.

Menjelang deklarasi di kediaman Prabowo pada 9 Agustus malam ,mengemuka juga pemberitaan adanya usulan dari Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama agar yang dipilih sebagai pendamping mantan Pangkostrad itu tetap berasal dari Ulama.Nama yang diajukan adakalh Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) atau Arifin Ilham. Tetapi usulan tersebut tidak diterima.

Mungkin untuk menunjukkan ke publik bahwa Sandiaga Uno yang dipilih Prabowo sebagai wakilnya itu juga punya darah ulama maka Shohibul Iman, Presiden PKS menyebut Sandiaga sebagai "Santri di era post Islamisme". Menurut pandangan saya walaupun  diberi label yang demikian, tetapi Sandiaga bukanlah masuk dalam kategori ulama.

Selanjutnya seperti yang terbaca selama ini, PKS sangat menginginkan agar kadernya lah yang dipilih Prabowo sebagai wakilnya. Keinginan yang demikian sejalan dengan usulan Majelis Syuro PKS yang telah merumuskan sembilan nama untuk dipilih salah satunya oleh Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun