Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sebuah Nama Sudah Disepakati, Mengapa PKB Sebut Cak Imin Punya Peluang Jadi Cawapres Jokowi?

25 Juli 2018   06:25 Diperbarui: 25 Juli 2018   07:29 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Merupakan hal yang  menarik ketika berbagai media memberitakan enam parpol sudah menyepakati satu nama yang akan diusung sebagai cawapres Jokowi pada pilpres nanti. Kesepakatan itu dicapai di Istana Bogor ketika keenam Ketua Umum Parpol bertemu Jokowi di Istana Bogor ,Senin,23 Juli 2018.

Enam Ketua Umum yang hadir ialah: Megawati Soekarnoputri, Airlangga Hartarto, Surya Paloh, Oesman Sapta Odang, Romahurmuzij dan Muhaimin Iskandar. Walaupun sudah disepakati  sebuah nama ,namun ke - 6 Ketua Umum parpol tersebut masih merahasiakan nama yang telah disepakati itu.

Nama tersebut akan diumumkan secara resmi oleh Jokowi beberapa waktu kedepan. Hal yang demikian tentu dapat dipahami karena berkaitan dengan rahasia dapur partai koalisi. Terlalu cepat nama tersebut diungkapkan bisa juga merugikan karena dengan pengungkapan nama itu akan lebih memudahkan pihak lawan politik menyusun strateginya.

Oleh karena para ketua umum parpol itu berjanji untuk merahasiakan nama yang disepakati itu maka publik belum dapat gambaran tentang siapa yang akan jadi cawapres presiden petahana itu.

Karenanya kita pun hanya bisa meraba raba,menduga duga tentang nama yang masih dirahasiakan itu. Detiknews,24/7/2018 ,memberitakan, Ketua DPP PKB, Jazilul Fawaid mengatakan PKB yakin sang Ketua Umum, Muhaimin Iskandar ( Cak Imin) ,masih punya kesempatan besar menjadi cawapres Joko Widodo( Jokowi) ."Masih besar ( kesempatan). Masih 80 persen".

Pernyataan itu dikemukakan tanggal 24 Juli 2018, Selasa, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Jazilul menjabarkan  sejumlah keunggulan Cak Imin antara lain, elektabilitas tinggi,punya jaringan yang masif dan aktip serta latar belakang nya sebagai tokoh NU.

Pernyataan Ketua DPP PKB itu diungkapkan setelah pertemuan enam Ketua Umum Parpol dengan Jokowi di Istana Bogor. Kalaulah pada pertemuan di Istana Bogor itu sudah disepakati sebuah nama, mengapa Jazilul masih menyebut nama Cak Imin serta lengkap dengan argumentasi yang menyatakan Ketua Umum PKB itu layak mendampingi Jokowi.

Kalau menyatakan Jazilul tidak mengetahui adanya kesepakatan di Istana Bogor yang juga dihadiri Cak Imin rasanya tidak mungkin ,karena hal tersebut sudah diberitakan secara luas oleh media.

Bertitik tolak dari hal yang demikian ,ditarik kesimpulan bahwa nama yang disepakati di Istana Bogor itu bukan Cak Imin. Kalau bukan Muhaimin Iskandar ,mengapa Jazilul masih menyebut nama Ketua Umum nya dan menyebut masih punya kesempatan besar ( 80 persen) untuk jadi cawapresnya Jokowi.

Pertanyaan berikutnya yang muncul ,apakah sebuah nama yang disepakati itu masih bisa berobah terutama sesudah mengetahui dengan siapa nantinya penantang kuat Jokowi? .

Hal yang demikian masih merupakan tanda tanya.

Salam Demokrasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun