Sekurang kurangnya ada 3 penyebab keraguan masyarakat terhadap Habibie.
- Ia tidak punya back up politik yang cukup kuat mengingat ia bukanlah pemimpin politik reformasi
- Putra Pare Pare itu adalah "murid" politik Soeharto, sehingga kebijakan penguasa orba itu akan dilanjutkannya
- Kondisi perekonomian sangat parah.
Dengan gambaran yang demikianlah sejak 21 Mei 1998 tokoh ini menjadi nakhoda untuk mengemudikan republik ini. Masa itu adalah sebuah masa transisi dan sungguh tidak mudah mengemudikan Indonesia pada situasi "turbulensi".
Namun secara perlahan Habibie mulai menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin negara yang punya penduduk keempat terbesar di dunia. UU Kemerdekaan Pers lahir di masa pemerintahannya sehingga pers dapat menempatkan dirinya sebagai kekuatan keempat sesudah eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pers leluasa mengkritik, berkomentar terhadap berbagai hal. Kritik pers yang demikian merupakan barang "haram" di masa orde baru.Â
Kemudian di bidang demokrasi Habibie menyelenggaran pemilu yang sangat demokratis pada tahun 1999. Keran kebebasan berserikat dibuka, sehingga lahir puluhan partai politik. Selanjutnya Habibie yang bukan berlatar belakang ekonom itu ternyata mampu menyehatkan perekonomian negeri ini.
Rupiah yang sempat terpuruk pada tingkatan Rp 15.000/per dollar AS mampu disehatkannya pada level sehingga mencapai angka di bawah Rp 10.000.
Pada awal pemerintahannya terjadi krisis pengadaan bahan pokok. Pengangguran meningkat dari 4,68 juta orang pada 1997 menjadi 5,46 juta tahun 1998. Pertumbuhan ekonomi masa itu minus 14 persen.
Untuk mencegah munculnya masalah sosial akibat melemahnya daya beli masyarakat, Habibie meluncurkan program Social Safety Nets atau Jaring Pengaman Sosial. Presiden baru Indonesia itu secara pasti mampu membawa negeri yang dipimpinnya keluar dari multidimensi krisis yang menerpa Indonesia.
Dalam masa pemerintahan sekitar 1,6 tahun ternyata Habibie mampu menorehkan prestasi yang kemudian menjadi landasan kuat untuk pengembangan demokrasi dan ekonomi Indonesia.
Sesudah tidak berkuasa lagi, Habibie ternyata masih dihormati dan dihargai bangsa ini. Film Ainun dan Habibie serta Rudy Habibie merupakan salah satu bentuk rasa cinta masyarakat- termasuk generasi muda bangsa ini. Kedua film itu menempati posisi box office pada masanya.
Tanggal 25 Juni 2018, baru saja, tokoh bangsa BJ Habibie berusia 82 tahun. Selamat Ulang Tahun Pak Habibie, semoga selalu memperoleh hidup yang berkah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H