Pertanyaan yang muncul tentu ,seberapa banyakkah jumlah massa 212 yang benar benar dalam kendali Habib Rizieq. Lalu bagaimana dengan posisi politik Prabowo Subianto?
Kita awali dulu dengan melihat perolehan suara Gerindra pada dua kali pemilu yakni pemilu 2009 , partai ini meraih 4,46 persen suara.Pada pemilu ini perolehan suara PAN lebih tinggi dari Gerindra.Tetapi pada pemilu 2014 , Gerindra meraih 11,81 persen suara yang berarti lebih besar dari perolehan suara PAN.
Kemudian kita melihat hasil pilpres 2014 dalam halmana Jokowi -JK meraup 53,15 persen suara sementara pasangan Prabowo - Hatta Rajasa memperoleh 46,85 persen suara. Dugaan saya ,perolehan suara sebesar itu lebih banyak disumbang oleh figur Prabowo ketimbang sosok Hatta Rajasa.Kemenangan pasangan ini di Jawa Barat misalnya lebih karena Prabowo nya dan bukan karena Hatta Rajasa.
Kemudian bagaimana dengan dukungan PA 212 Â yang telah merekomendasi nama Prabowo Subianto?.Sama halnya untuk Amien Rais ,suara alumni 212 sangat tergantung dari arahan Habib Rizieq.Tetapi perlu dicatat ketika pertemuan di Makkah baru baru ini ,Habib Rizieq sudah menyebut agar memberi dukungan terhadap Prabowo Subianto.
Selanjutnya masih ada lumbung suara kelompok lain yang dapat dirangkul Prabowo yaitu kelompok masyarakat yang tidak simpati atau yang kurang senang dengan Jokowi. Kelompok yang dimaksudkan ini adalah mereka yang tidak simpati kepada Jokowi tetapi bukan karena sentimen keagamaan.
Amien Rais juga tidak senang kepada Jokowi tetapi dalam menunjukkan ketidak senangannya itu dia sering menggunakan idiom idiom Islam. Kemudian walaupun pada pilpres 2014 Â Prabowo dan Jokowi bertarung keras namun masih terlihat sifat kenegarawanan mantan Pangkostrad itu. Sikapnya cukup elegan terhadap Jokowi.
Dibandingkan dengan Amien Rais, terlihat Prabowo juga tidak terlalu sering melancarkan kritik terhadap Jokowi.Memang ada beberapa kali kritiknya yang banyak dipersoalkan orang seperti Indonesia akan bubar tahun 2030. Tetapi kritikannya tidaklah sesering yang disampaikan pendiri PAN itu. Tentulah sikap elegan Prabowo itu juga menumbuhkan simpati publik.
Selanjutnya tentu banyak kalangan yang tidak senang kepada Jokowi dan ketidak senangan ini bukan berangkat dari sentimen keagamaan.Kelompok yang seperti ini tentu sangat welcome dengan mantan Pangkostrad itu.
Pada akhirnya layaklah kita melirik hasil beberapa lembaga survei.Sebahagian besar lembaga survei itu menempatkan tingkat keterpilihan Prabowo sebagai capres pada kisaran20 persen .Sementara saya belum peranah membaca rilis lembaga survei yang menyatakan tingkat keterpilihan Amien Rais.
Dari hal hal yang dikemukakan diatas menurut pandangan saya atau tepatnya dugaan saya ,posisi Prabowo masih lebih kuat dibandingkan dengan posisi Amien Rais untuk menantang Jokowi pada pilpres nanti. Demikianlah dugaan saya dan namanya dugaan tentu bukanlah yang ilmiah.
Salam Demokrasi!