Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertemuan Menteri Agama, Kompasianers Semakin Meneguhkan Peran Penting Kompasiana

1 Juni 2018   20:25 Diperbarui: 1 Juni 2018   23:04 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin pada Kamis, 31 Mei 2018 melakukan diskusi bersama Kompasianer dalam acara Kompasiana Perspektif bertajuk "Melawan Hoax, Menjaga Hati", di D'Consulate Lounge, Menteng Jakarta.

Kepada 50 Kompasianer yang hadir Menteri Agama mengajak para blogger Kompasiana untuk menyebarkan kedamaian melalui tulisan di tengah fenomena berita palsu dan ujaran kebencian yang semakin kita rasakan akhir akhir ini .

Lukman Hakim menyatakan "Sebab pada dasarnya agama mempromosikan kedamaian, Islam berasal dari kata Salam yang berarti damai, begitu juga dengan Nasrani menyebarkan ajaran kasih sayang, Buddha dan Hindu punya Dharma, yang berarti kebenaran".

Pada akhir acara, Menag Lukman Hakim berharap para blogger bisa menjadi duta penyebar kedamaian. Mempromosikan sifat tenggang rasa antar manusia melalui ide dan tulisan yang mereka terbitkan, khususnya di platform Kompasiana.

Saya tidak ikut menghadiri acara Kompasianer dengan Menteri Agama itu. Ketika berita itu disampaikan Kompasiana News saya berada di Medan.
Sewaktu membaca berita tersebut tiba tiba menyembul beberapa ungkapan rasa di hati saya.

Pertama saya bangga menjadi bahagian dari ratusan ribu Kompasianer karena ternyata para petinggi republik ini, merasa penting tentang arti dan kehadiran blog yang kita banggakan ini.

Presiden Jokowi juga sudah pernah mengundang Kompasianer ke Istana, begitu juga halnya Menteri Keuangan sengaja hadir pada acara Kompasianival beberapa waktu yang lalu. Mungkin banyak lagi pejabat tinggi di negeri ini yang sudah bertatap muka dengan teman teman para blogger.

Kedua, saya bertanya, mengapa para petinggi merasa perlu ketemu Kompasianer's?

Tentu para pejabat itu sangat paham bahwa Kompasiana dibaca oleh jutaan orang.

Berarti Informasi, diskursus yang muncul dan berkembang di blog ini bisa memengaruhi sikap maupun pandangan jutaan orang viewers.

Ketiga, para petinggi negara memberi perhatian kepada blog ini karena arus lalu lintas dialog, komentar maupun tanggapan yang terjadi bertitik tolak dari argumentasi yang sehat serta ditopang oleh pandangan pandangan objektif.

Keempat, secara khusus Menteri Agama meminta agar blogger Kompasiana mempromosikan sifat tenggang rasa antar manusia karena beliau paham tulisan para blogger selalu berangkat dari semangat toleransi yang tinggi.

Beraneka ragam artikel yang muncul terutama dari sudut pandang agama maupun suku serta kedaerahan selalu ditampilkan dalam bingkai ke -Indonesia -an. Konten artikel sangat terasa dibimbing oleh semangat persatuan dan kesatuan.

Andainya ada orang yang iseng maupun sengaja menampilkan artikel yang memicu sentimen SARA atau menyerang pribadi seseorang Admin dengan segera menghapus artikel tersebut.

Tidak hanya Menteri Agama, tapi sampai ke tingkat Presiden juga sangat menghawatirkan tumbuh suburnya berita berita hoax. Tetapi kita bersyukur berita berita yang demikian tidak mendapat tempat di blog kebanggaan kita ini.

Kelima, harapan Menteri Agama agar Kompasiana terus mengabarkan tentang kedamaian bukan tanpa dasar karena nyatanya hal hal yang demikian sudah dilakukan oleh K'ners.

Walaupun jarang bersua secara fisik dengan K'ners lainnya tetapi tanpa berembuk, tanpa berjanji, tanpa konsultasi satu dengan lainnya ternyata suasana ingin membangun kedamaian itu sepertinya terpatri dengan kuat pada batin setiap K'ners.

Hal hal yang demikian ibarat cinta maka cinta saya ke platform kita ini semakin bertambah.

Adakalanya artikel kita hanya dibaca oleh sedikit viewer tetapi walaupun demikian, saya percaya sekecil apapun itu tentu tetap berguna untuk masyarakat kita.

Peran para blogger akan semakin penting artinya ketika hari hari belakangan ini maupun hari hari ke depan ,diperkirakan akan semakin banyak orang yang akan menggoreng issu agama untuk memecah belah sesama anak bangsa. 

Tentu menjadi kewajiban kita lah untuk melawan upaya yang demikian karena kaidah kaidah penulisan dan semangat kesatuan diantara sesama kita Kompasianer telah lama terbuhul dan karena itu jugalah blog kebanggaan kita ini dihargai. 

Tidak hanya dihargai tetapi kepada masing masing kita diminta untuk terus berbuat sesuatu melalui tulisan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Maju Jaya Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun