Karenanya menjadi tanda tanya mengapa nama mantan Panglima TNI itu tidak muncul pada nama-nama yang direkomendasi. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam pandangan saya para simpatisan Gatot agak sedikit kecewa dengan hasil rekomendasi itu. Begitu juga nama AHY juga tidak mengemuka sehingga semakin menyulitkan bagi PA 212 untuk mempersatukan parpol yang akan mengusung paslon yang akan mereka dukung.
Selanjutnya PA 212 kelihatannya pada pilpres nanti ingin mengulang sukses seperti yang telah terjadi pada pilkada DKI yaitu dengan mengangkat thema besar Persatuan Ummat Islam. Â Tetapi menurut hemat saya skema yang demikian belum cukup untuk meandingi Jokowi, mengingat dari segi dukungan Parpol, mantan Wali Kota Solo itu terbilang kuat.
Sementara Jokowi juga tengah gencar melakukan komunikasi yang bagus dengan ummat Islam di negeri ini. Di pihak oposisi, seperti  kita ketahui, sampai sekarang pun belum ada kesepakatan di antara tiga parpol yakni Gerindra, PKS, dan PAN tentang siapa yang akan diusung menjadi cawapres. Dengan demikian hasil Rakornas itu tentu tidak akan menggoyahkan posisi politik Jokowi. Kecuali Jokowi terpeleset lidah seperti halnya peristiwa Pula Seribu beberapa bulan jelang Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Demokrasi!