Muncul keraguan banyak orang apakah Iqbaal sebagai representasi anak muda jaman Now itu mampu bermain serius sebagai Minke ,sebuah sosok yang hidup di abad 19 ,sebuah masa yang sangat jauh berbeda dengan suasana masa kini.
Lalu muncul juga pertanyaan ,apakah Hanung sang sutradara akan menampilkan film itu sesuai dengan jiwanya Pram atau justru membuat penapsiran baru sehingga sejalan dengan permintaan pasar yang ingin menjaring para penontonnya sebanysk mungkin yakni generasi muda jaman now.
Sangat dipahami siapapun produsernya tentu sangat memikirkan aspek aspek komersial pada film yang dibuatnya.Karenanya pemilihan Iqbaal " Dilan " Ramadhan sebagai Minke  tentu tidak salah kalau ditengarai sebagai sebuah upaya untuk menarik penonton yang merupakan fans dari Iqbaal.
Kemungkinan pada titik inilah kehawatiran muncul.
Banyak dari kita yang htidak rela apabila karya besar Pram itu berobah menjadi sebuah film yang isinya ringan,terlepas dari konteks kesejarahannya.
Kalau hal ini yang terjadi tidak salah lah kalau menyebut Bumi Manusia akan kehilangan " kekeramatan" nya.
Salam Kesusasteraan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H