Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harga Tas Mewah Istri Najib Paling Murah Rp 168 Juta, Adakah Batas Keserakahan Manusia?

25 Mei 2018   16:03 Diperbarui: 25 Mei 2018   17:00 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kaltim.tribunnews.com)

Semenjak Mahathir Mohammad diangkat sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 10 Mei 2018 maka sesuai janji kampanyenya hal yang pertama dilakukannya ialah membongkar skandal 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).

1MDB adalah lembaga investasi Malaysia yang bercikal bakal dari Otoritas Investasi Trengganu yang didirikan pada 2008 untuk mengembangkan pemasukan sektor minyak negara bagian tersebut. Namun pada tahun 2009 Najib mengambil alihnya dan menjadikannya sebagai perusahaan milik Kementerian Keuangan Malaysia.

Setelah diambil alih, mulailah muncul kritikan terhadap lembaga tersebut karena 1MDB mempunyai hutang sebesar US$ 10 Miliar atau lebih Rp.141 Triliun pada lima tahun pertama. Sebahagian besar hutang 1MDB adalah untuk pembelian 13 pembangkit tenaga listrik di enam negara, termasuk di  Malaysia dengan harga total sekitar US$ 4.3 miliar. Harga ini menurut banyak analis investasi terlalu tinggi.

Selain hutang besar muncul juga tudingan Najib menerima aliran dana dari 1MDB. Tuduhan tersebut menyebut dana sebesar US $ 700 juta mengalir ke rekening Najib pada 2013 selama masa kampanye Pemilu di Malaysia. Pada perusahaan 1MDB, Najib Razak menjadi Ketua Dewan Penasehat.

Isu korupsi Najib yang berkaitan dengan adanya aliran dana ke rekening pribadinya itu juga sudah pernah muncul ketika puluhan ribu orang di Kuala Lumpur melaksanakan Aksi Bersih, Agustus 2015. Tetapi pada masa itu posisi Najib sangat kuat sehingga Aksi Bersih itu dapat diatasinya.

Namun pada pemilu Malaysia 2018 ini, isu korupsi ini diangkat kembali oleh penantang kuat Najib yaitu DR Mahathir Mohammad yang membentuk koalisi Pakatan Harapan. Tidak hanya mencekal Najib dan istrinya tetapi kepolisian Malaysia bersama komisi anti rasuah negara itu langsung melakukan penggeledahan di kediaman Najib.

Petugas hukum Malaysia itu menyita uang tunai berjumlah 120 juta ringgit atau setara dengan Rp.427,8 Miliar dari kediaman Najib Razak. Informasi menyebut uang itu disimpan di kotak dan tas yang berada di apartemen mewah mantan PM Malaysia itu. Tentu bagi kita cukup mengejutkan juga uang tunai sebesar itu disimpan didalam apartemen atau rumah.

Selanjutnya penggeledahan itu cukup mengejutkan publik Malaysia terlebih lebih kemudian diketahui, penyidik Malaysia juga menemukan dan selanjutnya menyita koleksi tas mewah milik istri Najib, Rosmah Mansor.

Publik Malaysia menjadi marah ketika mengetahui bahwa yang disita itu harganya cukup mahal. Tas jinjing merek Hermes Birkin yang dipasaran dijual dengan harga paling murah 11.900 dollar Amerika Serikat atau sekitar 168 juta rupiah. Selanjutnya diperoleh informasi ada 284 kotak yang berisi tas tas mewah.

Kalaulah harga tas yang paling murah seharga Rp.168 juta maka kita bisa menghitung sekitar berapa harga keseluruhan ke 284 tas itu. Begitu mengetahui koleksi tas mewah yang dimiliki Rosmah itu, netizen negara jiran itu menunjukkan kemarahannya antara lain melalui tagar #Birkin yang menjadi trending topic Twitter di Malaysia. Twitter itu membahas tentang isi 284 kotak berisi tas mewah tersebut.

Salah satu Twitter itu dengan penuh sindiran menyebut "Birkin mengapa kalian membuat tas begitu mahal, makhluk apa yang dibunuh untuk tas ini. Tas ini harganya jutaan ringgit? Apakah memiliki apa yang saya butuhkan? Apakah tas itu punya kabel USB dan power bank? Bisakah saya masukkan ikan patin ke tas itu?"

Ada lagi yang berkomentar satu tas Birkin bisa membiayai 14 mahasiswa kedokteran. Selanjutnya ada lagi yang menghitung nilai keseluruhan tas dan perhiasan yang disita. Menurutnya "72 tas perhiasan, 284 kotak tas mewah. Harga keseluruhan tas Birkin itu bisa mencapai 56 juta dollar AS. Tak salah jika menyebut Rosmah seorang kolektor".

Tentulah gaya hidup Rosmah ini sangat bertolak belakang dengan penampilan Mahathir Mohammad yang sangat bersahaja. Mahathir bahkan mendapat pujian setelah fotonya beredar saat mengenakan sandal Bata yang harganya tak sampai Rp.60.000-,

Issu skandal 1MDB dan juga gaya hidup Rosmah ini lah salah satu penyebab, Mahathir Mohammad, politisi veteran yang sudah berusia 92 tahun ini harus turun gunung untuk menyelamatkan negaranya.

Selain skandal itu kelihatannya ada lagi faktor lain yang membuat penguasa Malaysia selama 22 tahun itu harus terjun lagi ke dunia politik yaitu mengenai hutang negara.

Menurut Mahathir Mohammad sekarang ini Malaysia dibebani hutang lebih dari 1 triliun ringgit atau Rp.3.593 triliun akibat pemerintahan Najib. Mahathir mengatakan Malaysia tidak pernah dihadapkan dengan masalah seperti ini. Sebelumnya kita tidak pernah menghadapi hutang lebih dari 300 miliar ringgit, tapi kini meningkat hingga 1 triliun ringgit, ujar Mahathir.

Dengan isu utama korupsi Najib serta ketidakpuasan rakyat Malaysia terhadap kepemimpinannya, pemilih serumpun itu memberi kembali kepercayaan kepada Mahathir Mohammad. 

Memang harus diakui kemenangan Mahathir dan Pakat Harapan ini termasuk fenomenal. Disebut fenomenal karena Mahathir dan Pakat Harapan mampu menumbangkan Barisan Nasional yang dimotori oleh UMNO dan sudah memegang kekuasaan selama 60 tahun.

Diperkirakan walaupun isu korupsi yang dituduhkan kepada Najib sudah merebak di masyarakat tetapi tanpa turun gunungnya Mahathir kelihatannya sangat sulit untuk mengalahkan Najib Razak.

Tanpa Mahathir tidak ada figur kuat yang bisa mengimbangi Najib terlebih lebih pada waktu itu Anwar Ibrahim sedang berada dalam tahanan.
Walaupun Mahathir sudah berusia 92 tahun tapi ia masih punya pesona yang kuat dimasyarakat.

Pesona yang kuat itu karena masyarakat Malaysia sadar serta menikmati kemajuan negaranya selama 22 tahun dipimpin Mahathir.
Selama masa kepemimpinannya yang 22 tahun itu banyak kemajuan yang dicatat.

Kembali kepada 284 tas mewah yang dimiliki Rosmah itu, saya menjadi merenung. Untuk apa tas sebanyak itu dengan harga yang cukup aduhai.
Luar biasakah manfaat tas itu sehingga harganya begitu mahal? Seperti yang dilontarkan salah satu bunyi Twitter itu, apakah ikan patin bisa dimasukkan ke dalamnya?

Kalau tas mewah itu dimiliki para pesohor dunia yang mencari uang dengan keringatnya mungkin kita bisa masih bisa menyebut, itu adalah urusan pribadinya. Tetapi kalau tas yang demikian dibeli dengan uang yang diduga berasal dari hasil korupsi, sungguh tidak tahu lagi menyebutnya seperti apa. Tentulah kata yang paling tepat untuk itu adalah keserakahan dan ketamakan .

Mungkin pada umumnya setiap orang, sekali lagi mungkin punya sifat tamak. Lalu sampai di mana batas ketamakan itu. Mengapa nilai-nilai yang dianutnya tidak mampu menghentikan ketamakan yang bersemai dalam dirinya.

Atau memang ketamakan itu tidak punya batas sehingga mungkin air di lautan itu pun akan diminumnya semua.

Disatu sisi di apartemen mewah di Kuala Lumpur itu dipertontonkan sebuah ketamakan yang seolah olah tanpa batas sementara di sisi lain jutaan bahkan ratusan juta manusia berjuang hanya agar ia dan keluarganya bisa hidup.

Saya lalu teringat Mahatma Gandi yang pernah berujar dengan makna kata ,'Bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia ,namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sejumlah orang yang serakah".

Salam Kemanusiaan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun