Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketum PBNU: Kalau Kita Bicara tentang Teologi dan Syariat Bisa Perang Terus

3 Mei 2018   15:48 Diperbarui: 3 Mei 2018   16:12 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua itu sudah lama sekali berjalan di Indonesia.Sedangkan di Timur Tengah ,lihat saja nggak ada sudah seperti itu ujar Said. Berkaitan dengan kondisi ummat Islam sekarang ini ,Said menyebut ada titik cerah perbaikan peradaban Islam dunia yaitu Islam moderat.

Menurutnya ,Islam memiliki tiga unsur yakni ,teologi,syariat dan akhlak.Isu Islam Moderat tidak fokus pada aspek teologi yang dinilainya sudah mutlak tapi lebih kepada pengembangan akhlak.

Said Aqil menegaskan " Sebab kalau kita bicara teologi,syariat tidak akan bisa ketemu.Perang terus nanti .Oleh sebab itu mari kita bicara yang universal,yaitu sisi budaya,akhlak,peradaban ,kemanusiaan,keharmonisan,perdamaian".

Saya pikir poin inilah yang merupakan kata kunci dari Islam Moderat itu.Hakikatnya ialah mengakui adanya perbedaan teologi dan syariat ( cara beribadah ) masing masing agama tetapi tidak pernah mempersoalkannya.

Kenapa hal itu tidak perlu dipersoalkan karena bagi masing masing pemeluk agama ,teologi dan syariat yang diyakini nya itu sudah final dan mutlak.

Seorang Muslim tidak akan mempersoalkan ke seorang penganut Kristen tentang Trinitas misalnya .Begitu juga halnya seorang penganut Kristen tidak mempersoalkan ke seorang Muslim tentang peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW.

Setiap orang akan marah ,bereaksi bahkan rela mempertaruhkan segalanya ketika keyakinannya diusik. Pemahaman yang demikian mengandung makna ,teologi dan syariat bukanlah ranah untuk didiskusikan atau pun diperdebatkan.

Ranah yang menjadi pembahasan atau yang dikerjasamakan justru yang berhubungan dengan hal hal yang bersipat universal seperti ; sisi budaya,akhlak peradaban ,kemanusiaan ,keharmonisan dan perdamaian. Kerjasama di ranah tersebut sangat luas dan keberhasilan kerjasama itu akan memberi dampak poisitip untuk peningkatan kualitas hidup manusia.

Dengan memahami arti persaudaraan sesama manusia (ukhuwah basyariah) maka tidak akan ada pemeluk agama yang terjebak pada pemahaman sektarian ketika berbicara tentang nilai nilai universial kemanusiaan.

Apabila kita terjebak pada pembahasan tentang teologi dan syariat maka seperti yang diungkapkan Said Aqil ,tidak akan bisa ketemu.Perang terus nanti.
Islam adalah agama yang Rahmatan Lil Alamin ,yaitu agama yang memberi rahmat untuk sekalian isi alam.Dalam konsep yang demikianlah seorang Muslim juga memberi manfaat untuk ummat lainnya tanpa membeda bedakan agamanya.

Dalam konteks yang demikianlah kita melihat bahwa nilai nilai kemanusiaan dapat diwujudkan secara bersama dan sentimen keagamaan yang ekstrem harus dihindarkan karena sikap keagamaan yang demikian dapat merugikan terwujudnya rasa damai dan harmoni di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun