Partai Amanat Nasional ( PAN ) didirikan di Jakarta pada 23 Agustus 1998 oleh 50'tokoh nasional diantaranya, Amien Rais, Goenawan Mohammad Abdillah Toha ,Rizal Ramli, Albert Hasibuan, Toety Herati, Emil Salim, Faisal Basri, AM Hatta, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao.( Sumber Wikipedia)
Walaupun partai ini dideklarasikan 50 tokoh tetapi terlihat banyak dari tokoh deklarator yang kemudian tidak terlihat lagi aktip di partai itu. Semakin lama waktu berjalan maka terlihat juga lah, Amien Rais semakin dominan di partai yang didirikannya itu.
Pada akhirnya apabila orang menyebut PAN akan teringat Amien Rais dan begitu juga sebaliknya. Betapa kuat dominasi Amien Rais di partai tersebut terlihat pada pemilihan ketua umum partai. Sampai sekarang diyakini dugaan beberapa pengamat, seseorang yang terpilih sebagai ketua umum partai harus lah mendapatkan restu dari Amien Rais. Karenanya tidak salah kalau menyebut bahwa Amien Rais masih punya pengaruh kuat di partainya.
Menjelang pilpres 2019, Amien Rais sudah sangat jelas memposisikan dirinya tidak akan mendukung Jokowi. Dalam bebagai kesempatan pendiri PAN ini sering melancarkan kritikan tajam terhadap presiden petahana ini.
Baru baru ini ketika memberi sambutan pada tasyakuran Satu tahun Ustazah Peduli Negeri  di Balai Kota DKI  ( 24/4/2018),Amien Rais menyatakan bahwa elektabilitas Jokowi "down".
Tidak dapat dinafikan munculnya kesan bahwa sekarang ini Amien Rais adalah tokoh yang paling depan melakukan kampanye anti Jokowi. Sikap Amien Rais yang tidak akan mendukung Jokowi itu dipertegasnya lagi pada 26 April 2018 ketika ia memberi keterangan di Kompleks Parlemen Senayan,Jakarta.
Amien Rais meyakini PAN akan bergabung dengan Gerindra dan PKS untuk  mendukung Prabowo Subianto. Saat ditanya sikap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang masih membuka opsi untuk merapat ke kubu Presiden Jokowi ,Amien menjawab bahwa dirinya lebih tahu soal partai daripada Zulkifli Hasan.
Selanjutnya pendiri PAN itu mengatakan " No,no.Saya lebih tahu dari Pak Zul.Maaf karena saya mendirikan. Saya keliling kemana mana, Ummat PAN dibawah emoh (tak mau)Jokowi titik. Pak Zul manuver itu hanya sandiwara saja yah "( Kompas.com ,26/4/2018). Kalau dicermati memang pernah ada pernyataan Zulkifli Hasan yang memberi sinyal akan merapat ke Jokowi.
Tetapi dengan keterangan Amien Rais tersebut jelaslah dalam anggapannya pernyataan Zulkifli Hasan itu hanyalah sandiwara saja. Dalam pengertian sehari hari pengertian "bersandiwara" sering dimaknai sebagai berpura pura. Karenanya tidak salah menilai dengan bertitik tolak dari ukuran Amien Rais bahwa Zulkifli Hasan hanyalah bersandiwara yang pernah menyatakan akan merapat ke kubu Presiden Jokowi itu.
Agak sulit saya membayangkan kalau dalam sebuah negosiasi ataupun dalam sebuah pernyataan politik seorang Ketua Umum Parpol dinyatakan hanya bersandiwara.
Menanggapi pernyataan Amien Rais bahwa PAN akan mendukung Prabowo itu maka Zulkifli Hasan ,Ketua Umum PAN memberi penjelasan. Ketua Umum PAN itu mengatakan sikap partainya belum berubah sejak Rakernas 2017 yang menggariskan bahwa dirinya lah yang akan diusung oleh partainya sebagai calon presiden 2019.
Zulkifli juga mengatakan partainya belum memutuskan apakah akan bergabung dengan partai pendukung Jokowi atau akan berkoalisi dengan Gerindra mengusung Prabowo Subianto.( Kompas.com,27/4/2018).
Zulkifli Hasan menyatakan bahwa sikap PAN terkait pilpres  2019 akan ditentukan pada Mei 2018 nanti.Hal ini menunjukkan bahwa Rakernas Mei 2018 lah yang akan memutuskan siapa yang akan diusung oleh PAN.
Karena Rakernas PAN 2017 telah memutuskan akan mengusung Zulkifli Hasan sebagai capres maka selayaknyalah untuk menganulir putusan tersebut juga dilakukan oleh forum Rakernas.Artinya secara organisatoris sikap resmi PAN sampai sekarang masih mengusung Ketua Umum nya sebagai capres 2019.
Berkaca kepada pernyataan Amien Rais maka wajar juga muncul tanda tanya apakah sikap PAN yang diungkapkan Ketua Umum nya itu benar sungguh sungguh atau hanya sebatas sandiwara saja. Artinya seolah olah akan mengusung Zulkifli Hasan tetapi sesungguhnya akan mengusung Prabowo.
Dalam pandangan saya ,sebagai pendiri PAN tentu Amien Rais paham tentang  cara cara atau mekanisme pengambilan keputusan pada partainya. Pendiri PAN itu juga paham bahwa sampai sekarang sikap partainya secara formal masih akan mengusung Zulkifli Hasan. Tapi ia mengungkapkan nama Prabowo kemungkinan besar untuk memengaruhi jajaran PAN yang akan mengikuti Rakernas nanti untuk kemudian mengalihkan dukungan ke Prabowo Subianto.
Untuk tujuannya memengaruhi itu dan sekaligus untuk menunjukkan sikapnya dalam pilpres maka secara jelas Amien Rais tidak segan segan untuk mengatakan bahwa Ketua Umum partainya melakukan manuver atau bersandiwara .Wah apakah benar Zulkifli Hasan bersandiwara ?
Salam Demokrasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H