Mengacu kepada survei Median yang dilaksanakan 24 Maret -6 April 2018,Jokowi masih mengungguli Prabowo Subianto.Kalau pilpres dilaksanakan pada masa survei tersebut ,Jokowi akan memimpin dengan angka 36,2 % sedangkan Prabowo meraih 20,4 %.
Menurut Median ,elektabilitas Jokowi mengalami kenaikan dibandingkan Pebruari 2018 dari 35,0 % menjadi 36,2 % sementara elektabilitas Prabowo turun dari 21,2 persen menjadi  20,4 persen.
Survei itu dilaksanakan sebelum Prabowo diberi mandat oleh Gerindra pada 11 April yang lalu.Belum dapat dijawab bagaimana tingkat elektabilitas mantan Pangkostrad itu sesudah 11 April 2018.
Survei Median itu juga mencatat bahwa tingkat elektabilitas Gatot Nurmantyo sebagai capres masih berada pada angka 7%.
Berkaitan dengan hasil beberapa lembaga survei ,terlihat tingkat keterpilihan Prabowo stagnan bahkan cenderung menurun.Sedangkan tingkat keterpilihan Gatot walaupun masih pada angka 7 persen tetapi hal tersebut diperkirakan akan terus naik apalagi jika Gerindra dan PKS mengusungnya.
Seperti yang dikemukakan Mahfud ,alumni 212 juga akan mendukung Gatot.
Memang kalau diperhatikan hubungan emosional Gatot dengan alumni 212 jauh lebih kuat dibandingkan dengan hubungan mereka ke Prabowo.
Tentulah hal yang demikian merupakan hak alumni 212. Tetapi kita berharap apabila nanti alumni 212 masuk ke tataran politik praktis hendaknya sentimen keagamaan  yang berlebihan janganlah digunakan karena hal yang demikian dapat mengancam rasa persatuan dan kesatuan bangsa kita.
Salam Persatuan!