Memang dalam menentukan sikap untuk posisi cawapres terlihat PKB lebih jelas dan tegas menyatakannya dibandingkan dengan PPP.
Sikap PPP yang tidak tegas inilah yang kemudian dikomentari Wakil Sekjend PKB sebagai sikap yang masih malu malu.
Pernyataan Wakil Sekjend PKB ini jugalah pemantik munculnya tantangan debat dari PPP.
Kita belum tahu apakah tantangan debat PPP ini akan diterima atau ditolal PKB.
Tetapi kalau debat ini akan dilaksanakan ada juga hal yang perlu dicermati.
PPP dan PKB adalah parpol yang berbasiskan Islam.Andainya debat terbuka dilaksanakan ,dikhawatirkan munculnya keterpilahan pada tubuh ummat Islam oleh karena massa pemilih pada tataran akar rumput belum dapat menerima " kalah  menangnya " tokoh mereka pada debat.
Memang dalam pilkada juga diadakan debat terbuka antar paslon.Tetapi dalam pandangan saya ada beda dengan debat antar dua ketua umum parpol.
Kalau debat dilaksanakan oleh dua ketua umum parpol hal tersebut langsung menjadikan mereka pada posisi yang saling berhadap hadapan dan turunannya hal yang sama akan terjadi pada massa pada tataran akar rumput.
Selanjutnya perlu juga diingat bahwa debat ,kelihatannya bukanlah menjadi persyaratan bagi Jokowi untuk menentukan cawapresnya.
Salam Demokrasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H