Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belajar dari Guatemala, Bisakah Jokowi Dikalahkan Propaganda?

11 April 2018   09:53 Diperbarui: 11 April 2018   09:59 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Propaganda adalah langkah komunikasi masif yang menggunakan berbagai cara untuk memenangkan komunikasi publik dan mengubah perilaku kelompok sasaran sesuai tujuan propaganda.

Propaganda menggunakan informasi bohong atau setengah benar ,misleading information ,informasi yang bias atau dengan data data historis yang dipilih untuk keuntungan misi mereka.

Bernays menerapkan strategi mulai dari membangun opini bahwa Presiden Guatemala itu Komunis dan pemerintahannya menjadi ancaman komunisme bagi Amerika Serikat.
Singkat cerita ,propaganda ini ujungnya melibatkan media massa dan CIA yang kemudian beroperasi dari negara tetangga Guatamela yaitu Honduras dan El Salvador melakuksn kudeta dan akhirnya Arbenz pun tumbang.

Dari pengalaman Guatemala ini dapat dicatat beberapa hal penting.

1) .presiden yang mendapat mandat lebih dari 50 % rakyat pun dapat tumbang.
2).otak dari tumbangnya presiden itu adalah seorang ahli propaganda.
3).dengan propaganda yang dilancarkan secara sistimatis ,opini publik dapat dibentuk yang pada akhirnya memberi gambaran yang buruk tentang presiden.
4).keikutsertaan campur tangan negara lain menjadi faktor penting penyebab tumbangnya presiden.
5). semua hal yang berkaitan dengan tumbangnya presiden itu karena adanya kepentingan bisnis yang terganggu.

Berkaca kepada pengalaman Guatemala dimaksud maka muncul pertanyaan yang menggoda ,apakah Jokowi bisa jatuh akibat propaganda?.
Saya percaya bahwa Jokowi dan timnya tentu sangat paham tentang hal ini.

Tetapi untuk sekedar catatan tidak salah kalau Tim Jokowi lebih gencar membalas serangan yang selalu menuduhnya sebagai turunan PKI.Issu tentang turunan PKI ini akan dijadikan sudut bidik yang empuk terhadap mantan Walikota Solo itu.

Begitu juga dengan tuduhan bahwa Jokowi anti Islam .Diperlukan penjelasan serta penyampaian informasi yang terus menerus bahwa Jokowi bukanlah anti Islam .Pembubaran HTI misalnya bukan karena didorong oleh kebenciannya terhadap Islam tetapi semata mata karena organisasi itu dinilai menganut paham yang bertentangan dengan dasar dan ideologi negara Pancasila.Penjelasan tentang hal ini sangat bijaksana apabila dilakukan oleh tokoh tokoh ataupun ulama Islam.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya berkaitan dengan hutang Indonesia.Berapa sebenarnya hutang baru selama tiga tahun setengah Jokowi memimpin negeri ini.Memang Presiden Jokowi telah menyatakan besaran hutang sebelum pemerintahannya dan berapa besar bunganya.

Namun perlu kejelasan selama kepemimpinannya berapa besar hutang itu.Pembicaraan mengenai hutang Indonesia semakin ramai dibicarakan karena Rizal Ramli juga banyak berbicara tentang hal tersebut.Selanjutnya perlu penjelasan apakah besaran hutang sekarang ini masih dalam posisi aman atau dalam keadaan yang menurut Rizal Ramli " gali lubang tutup jurang".

Hal lain kritik yang ditujukan kepada Jokowi berkaitan dengan aseng dan asing.
Terkesan dari berbagai pemberitaan bahwa Jokowi sangat dekat dengan Republik Rakyat Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun