Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Islam Itu Pemaaf dan Maafkanlah Sukmawati

5 April 2018   07:33 Diperbarui: 5 April 2018   07:54 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi " Ibu Indonesia" yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri beberapa hari yang lalu telah memunculkan serangkaian kecaman dan protes kepada putri Bung Karno itu.Tidak hanya sebatas kecaman dan protes tetapi beberapa pihak telah mengadukannya ke pihak yang berwajib dengan tuduhan melakukan pelecehan dan penghinaan terhadap agama Islam.

Kelihatannya Sukma menyadari kemarahan ummat dan juga menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya.
Berkaitan dengan hal tersebutlah Rabu siang,4 April 2018 ,putri proklamator Bung Karno itu yang didampingi putri proklamator Bung Hatta bertempat di Cikini ,Jakarta Pusat,telah menyampaikan permohonan maafnya kepada ummat Islam.

Ketika membaca teks permohonan maaf itu melalui detiknews ,4/04/2018 ,sebagai seorang Muslim saya tergetar ketika Sukmawati mengatakan " Saya adalah Muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislaman saya,putri seorang proklamator Bung Karno yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah dan juga tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdlatul Ulama sebagai waliyyul amri addlaruri bissyaukah pemimpin pemerintahan dimasa darurat yang kebijakan kebijakannya mengikat secara de facto dengan kekuasaan penuh".

Membaca kalimat itu tiba tiba saya teringat Bung Karno ,seorang intelektual muda yang rela menghabiskan waktunya ,berjuang untuk kemerdekaan bangsanya.Bung Karno yang menghabiskan waktunya dari penjara ke penjara ,dari suatu tempat pembuangsn ke tempat pembuangan yang lain.

Saya teringat Bung Karno beserta dengan pandangan keislamannya yang dengan indah dapat dibaca pada buku " Dibawah Bendera Revolusi" yang merupakan kumpulan karangannya ketika ia masih muda.

Melalui buku tersebut saya bisa menyimak berbagai pandangan Sukarno tentang Islam.Ayah Sukmawati itu mengingatkan agar tidak menjadi " Islam Sontoloyo".Melalui buku Dibawah Bendera Revolusi itu ,saya sangat menikmati perbincangan keislaman melalui surat menyurat antara Sukarno dengan Muhammad Hasan yang juga dikenal dengan nama Hasan Bandung ,seorang ulama besar dimasanya.

Melalui berbagai artikel yang berisi pandangannya tentang Islam ,terlihat lah kualitas intelektual Sukarno yang juga sangat akrab dengan thema besar :pembaharuan semangat keislaman.

Terbayang lah bagi saya seorang Sukarno yang juga tokoh muda Muhammadiyah dan seingat saya kakek Sukmawati,ayahanda dari Ibu Fatmawati adalah tokoh dan sekaligus Konsul Muhammadiyah di Bengkulu,sebuah tempat pembuangan Sukarno dan tempat itu jualah yang mempertemukan Sukarno dengan Ibu Fatmawati.

Dan sore itu ,di Cikini ,4,April 2018 ,Sukmawati ,putri Bung Karno itu menangis ketika menyampaikan permohonan maafnya sehubungan dengan puisinya yang telah menyinggung Ummat Islam.

Sore itu Sukmawati menangis didampingi oleh sahabatnya Halida Nuriah Hatta putri bungsu Bung Hatta yang juga adalah proklamator negeri ini.Mungkin karena kegundahannya ,karena kegalauannya ,Sukmawati mengajak Halida ke Cikini ,ditempat mana ia menyampaikan permohonan maafnya.

Lalu apakah kita harus memaafkan  Sukmawati karena ia putri Sukarno?.Bukan karena itu.Kita memaafkannya karena ia telah meminta maaf.Bukankah Islam adalah agama yang penuh dengan kemaafan ?.Islam adalah agama yang juga dapat memaafkan musuh musuhnya.
Bagaimana Islam memaafkan musuh musuhnya telah ditunjukkan dengan indah oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Ketika Rasul dengan pasukannya memasuki kota Makkah ,para musuh musuhnya ketakutan luar biasa.

Para musuhnya ,Kafir Quraisy ketakutan luarbiasa karena dalam pikiran mereka Rasulullah dan pasukannya akan melakukan pembalasan.Bukankah mereka ini lah dahulu yang mengolok olok ,melempar Rasulullah dengan batu.Karena dengan kekejaman mereka jualah yang membuat Rasul hijrah ke kota Yatsrib yang kemudian berobah nama menjadi Madinatul Munawwaroh.

Tetapi sungguh para Kafir Quraisy itu salah duga.Muhammad SAW dengan pasukannya memasuki kota Makkah tanpa dendam .Rasul datang dengan penuh kedamaian .Rasul juga telah memaafkan musuh musuhnya.

Dengan semangat seperti inilah kita harus memaafkan Sukmawati yang telah teledor membaca sebuah puisi yang melukai ummat Islam.

Dengan mencontoh keteladanan Rasulullah ,kita maafkan putri Bung Karno itu.
Salam Perdamaian!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun