Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

72 Tahun yang Lalu Mengapa Bandung Jadi "Lautan Api"?

24 Maret 2018   22:40 Diperbarui: 24 Maret 2018   22:58 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau
Sekarang tlah menjadi Lautan Api
Mari Bung Rebut kembali

Setiap kita tentu hafal penggalan syair lagu itu,sebuah pernyataan yang heroik tentang Bandung. Pada jaman penjajahan Belanda ,Bandung dikenal sebagai kota yang indah ,sejuk ,tertata rapi sehingga dijuluki juga Parijs van Java. Sampai sekarang Bandung juga punya daya tarik untuk wisatawan berkunjung kesana.

Lalu apa yang membuat kota yang sejuk itu menjadi mendidih, membara bahkan terbakar pada 72 tahun yang lalu itu. Jepang yang menduduki Indonesia sejak tahun 1942, menyerah kepada Sekutu  pada 15 Agustus 1945 sesudah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima.

Dengan kekalahan Jepang itu maka Tentara Sekutu masuk ke Indonesia dengan tujuan utama melucuti tentara Jepang .Disamping untuk melucuti Bala Tentara Jepang  sesungguhnya ada agenda tersembunyi dari pasukan NICA /Belanda yaitu menguasai kembali Indonesia , negeri jajahannya selama hampir 350 tahun.Tetapi negeri jajahannya itu telah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Dengan agenda yang demikian maka diberbagai tempat di negeri kita ini muncul perlawanan terhadap pasukan Sekutu yang didalam nya nompang pasukan NICA.
Surabaya telah memberikan perlawanan yang heroik yang kemudian kita kenal sebagai Hari Pahlawan .Peristiwa heroik itu terjadi pada 10 November 1945 .Pada masa itu komandan Tentara Sekutu/ Inggris ,Jenderal Mallaby tewas diserang oleh para pejuang RI.

Ternyata tidak hanya Surabaya  tetapi pasukan Inggris atas nama Sekutu juga tiba di Bandung pada 12 Oktober 1945. Setibanya di Kota Kembang itu,tentara Sekutu menuntut agar semua senjata api yang ada di tangan penduduk , kecuali Tentara Keamanan Rakyat ( TKR) dan polisi diserahkan kepada mereka.

Disisi lain orang orang Belanda yang baru dibebaskan dari kamp tawanan mulai melakukan tindakan tindakan yang mulai mengganggu keamanan .Akibatnya bentrokan bersenjata Tentara Inggris dengan TKR tidak dapat dihindarkan.

Malam 21 November 1945 TKR dan badan badan perjuangan melancarkan serangan terhadap terhadap kedudukan Inggris di bagian utara ,termasuk Hotel Homann dan Hotel Preanger yang mereka gunakan sebagai markas. Tiga hari kemudian ,Mac Donald pimpinan tentara Sekutu menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia  ,termasuk pasukan bersenjata.

Rakyat Bandung dan pasukan Republik marah dengan ultimatum itu.Mereka tidak mau kota yang mereka cintai itu dikuasai dan dimanfaatkan oleh pasukan Inggris dan NICA. Muncullah gagasan untuk membumihanguskan Bandung.

Gagasan itu kemudian disetujui oleh Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan  ( MP3). Pada tanggal 24 Maret 1946, Kolonel Abdoel Haris Nasoetion selaku Komandan Divisi III Tentara Rakyat Indonesia ( TRI) mengumumkan hasil Musyawarah tersebut dan memerintahkan evakuasi kota Bandung.

Untuk sekedar catatan , AH Nasution adalah seorang jenderal terkenal Indonesia.Hanya tiga jenderal besar di negeri ini yakni,Sudirman,Suharto dan AH Nasution.
Hari itu juga ,rombongan besar penduduk kota Bandung mengalir panjang meninggalkan kota Bandung dan malam itu pembakaran kota berlangsung. Rakyat dan tentara Republik sengaja membakar kota itu sengaja membakar kotanya dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis militer.

Bandung membara, dibakar oleh rakyat dengan sukarela.Mereka dengan didorong kecintaan kepada negara nya yang baru diproklamasikan itu rela membakar rumahnya,membumi hangus kan kota nya agar sejengkal pun dari kotanya tidak dapat digunakan oleh tentara Sekutu dan NICA.

Pasukan Inggris mulai menyerang dan pertempuran hebat pun terjadi dan pertempuran paling besar terjadi Dayeuh Kolot sebelah selatan Bandung dimana terdapat gudang amunisi besar milik Sekutu. Dalam pertempuran besar itu dua pejuang gugur yakni Mohammad Toha dan Ramdan.Keduanya gugur sebagai pahlawan setelah berhasil meledakkan gudang amunisi itu dengan dinamit.

Ribuan rumah dibakar dan yang membakarnya adalah pemiliknya atau para pejuang .Luar biasa tekad dan semangat juang yang mereka miliki.
Karenanya layaklah pada mereka yang tidak kita kenal itu kita membacakan doa untuk semua kerelaan dan ketulusan yang telah mereka sumbangkan untuk suatu negeri yang kita banggakan : Indonesia.

Mari kita gelora kan terus semangat Hallo Hallo Bandung itu.
Merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun