Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mega buat Kejutan Lebih " Dini" Umumkan Dukung Jokowi

24 Februari 2018   10:52 Diperbarui: 24 Februari 2018   11:09 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: hello-pet.com

Kalau disimak berbagai pemberitaan sebelumnya ,PDI Perjuangan akan mengumumkan dukungan sebagai capres kepada  Jokowi pada Oktober 2018.Dikutip dari CNN Indonesia ,13/8/2017, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan , Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ) PDIP) tidak akan buru buru mendeklarasikan dukungan kepada Joko Widodo untuk kembali maju sebagai Bakal Calon Presiden 2019.

Selanjutnya Hasto mengutarakan berdasarkan hasil  kongres partai ,penetapan bakal calon presiden dan calon wakil presiden merupakan hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.Hasto menyatakan dari sisi tahapan ,kalau tidak salah akan ditetapkan pada bulan Oktober 2018.Hasto selanjutnya menyatakan, tahapan tersebut dibutuhkan agar "kami masih punya waktu agar ketika partai memberi dukungan ,senapas apa yang dikehendaki rakyat ".

Pada akhir penjelasannya Hasto menyatakan ,"Ada Saatnya bagi kami untuk berbicara terhadap pencalonan tersebut.Kami tidak ingin membawa suasana pilpres terlalu di depan yang membuat suasana politik, persaingan yang tidak perlu". Kalau dirinci penjelasan Sekjend PDIP tersebut mengandung makna:

1).PDIP tidak akan buru buru memberi dukungan kepada Jokowi;
2).Pencalonan Jokowi merupakan hak prerogatif Mega sebagai Ketua Umum;
3).Menurut tahapan, dukungan kepada Jokowi baru akan dideklarasikan pada Oktober 2018;
4). Deklarasi dukungan baru dinyatakan Oktober 2018 karena PDIP tidak ingin membawa suasana pilpres terlalu di depan dan membuat suasana politik yang membuat persaingan yang tidak perlu.

Mengacu kepada penjelasan Sekjend PDIP itu maka publik atau juga kader PDIP meyakini pada bulan oktober 2018 lah partai pemenang pemilu 2014 itu akan mendeklarasikan dukungan kepada Joko Widodo. Dengan anggapan yang demikian ,publik dan  kader PDIP terutama para peserta Rapat Kerja Nasional ( Rakernas ) merasa terkejut karena pada pembukaan Rakernas di Denpasar Bali ,Jum' at  23 Pebruari 2018, Mega langsung mengumumkan dukungan partai nya untuk Jokowi.

Kompas.com,23/2/2018 mewartawakan ,hampir tidak ada yang menyangka bila PDIP akan mendeklarasikan Presiden Jokowi sebagai capres pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas ) yang berlangsung di Grand Inna Beach ,Sanur,Bali ,Jum' at (23/2/2018).

Mengutip keterangan Ketua DPP PDIP ,Hendrawan Supratikno ,Kompas.com memberitakan bahkan Ketua Steering Committe ( SC) Sukur Nababan juga tidak mengetahui jika Mega bakal mendeklarasikan pencapresan Jokowi.

Deklarasi dukungan itu disampaikan Mega pada akhir pidatonya .Ada unsur surprise yang diciptakan Mega karena saat itu Ketua Umum PDIP itu berpidao tentang pentingnya ekonomi berdikari .Ketika diakhir pidato itulah Mega mengumumkan dukungan dan mengangkat tangan Jokowi  seraya memberi salam Metal yaitu salam " tiga jari ".

Tentu hal ini merupakan kejutan karena pada Rakernas dimaksud tidak ada jadwal untuk mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi.
Megawati adalah Ketua Umum partai yang sudah sangat kenyang pengalaman dalam dunia perpolitikan negara ini.Karenanya dia sudah memikirkan matang kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan dukungan pada Jokowi.

Walaupun demikian tidak salah juga kalau kita menduga duga mengapa Mega mengumumkan lebih awal dukungan partainya. Lebih awal maksudnya tidak sesuai tahapan yaitu pada bulan Oktober 2018 sebagaimana yang dikemukakan Hasto Kristiyanto.
Seperti diketahui beberapa partai politik yang lebih dini memberi dukungan untuk pencalonan Jokowi adalah:

1). Partai Golongan Karya ( Golkar) .
Deklarasi dukungan disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional ( Rapimnas) ,di Jakarta ,28 Juli 2016;
2).Partai Nasional Demokrat ( Nasdem).
Dukungan kepada Jokowi disampaikan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat deklarasi dukungan Ridwan Kamil jadi kandidat Gubernur Jawa Barat ,Bandung 19 Maret 2017.
3). Partai Hanura
Dukungan kepada Jokowi didampaikan pada Rapat Pimpinan Nasional ( Rapimnas ) ,Bali 2017.
4). Partai Persatuan Pembangunan.

Dukungan pada Jokowi diisyaratkan dalam Mukernas PPP,Jakarta ,21Juli 2017. Dengan adanya dukungan partai partai tersebut maka selama ini pun muncul pertanyaan pada sebahagian publik mengapa partai pengusung utama Jokowi pada pilpres 2014 itu belum juga mengumumkan dukungan resminya untuk Jokowi.

Andainya PDIP tidak dukung Jokowi pada Pilpres 2019 ,perolehan suara keempat parpol tersebut pada pemilu 2014 tersebut sudah cukup untuk mengsusung Jokowi nanti. Karenanya kalau PDIP terlalu lama mendeklarasikan dukungannya maka partai ini bisa kehilangan momentum untuk " memanfaatkan "popularitas Jokowi.
Selanjutnya pertanyaan para kader bisa juga muncul ,mengapa partainya belum juga dukung Jokowi.

Kemungkinan alasan lainnya ialah terjadinya dinamika menjelang pilpres mendatang. Beberapa hasil survei menunjukkan posisi Anies Baswedan semakin menguat untuk jadi capres. Malahan ada yang menyebut ,andainya Prabowo Subianto tidak maju pada pilpres 2019 maka Gubernur DKI itu akan menjadi " kuda hitam" pada pilpres.
Mempertimbangkan hal hal yang demikian maka kalau PDIP terlalu lama mendeklarasikan dukungan maka konsolidasi partai untuk memenangkan Jokowi bisa juga menjadi terlambat.

Faktor berikutnya yang menjadi dugaan mengapa Mega membuat " kejutan " ialah untuk lebih cepat menyosialisasikan salam " metal" atau " salam tiga jari".
Seperti diketahui berdasarkan hasil undian yang diselenggarakan KPU maka PDIP untuk pemilu 2019 mendapat nomor urut tiga.

Selama ini Jokowi dan PDIP sering diidentikkan dengan " salam dua jari " maka dibutuhkan waktu untuk memasyarakatkan salam " metal". Momen yang paling tepat untuk memasyarakatkan salam baru tersebut ialah pada pelaksanaan kampanye pilkada yang sekarang ini sedang berlangsung di 171 daerah.

Kemudian semua kita tahu bahwa Mega adalah figur yang sangat dominan di partainya.Kongres partai juga telah memberi kewenangan prerogatif kepadanya untuk menentukan siapa yang akan diusung partai pada pilpres nanti. Kali ini Mega kembali menunjukkan bahwa dengan kewenangan yang diberi partai ia telah memberi " kejutan" .Sebuah pengumuman dukungan kepada Jokowi yang bahkan tidak diketahui oleh ring satu Mega.

Sebuah kejutan yang menggembirakan untuk Jokowi dan juga untuk para pendukungnya.
Salam Demokrasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun