Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Putra Sersan Mayor (Purn) Itu Akan Diangkat sebagai Panglima TNI

5 Desember 2017   20:31 Diperbarui: 5 Desember 2017   20:55 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk saya pribadi dan juga mungkin untuk kita semua ,akan selalu muncul rasa bangga dan haru ketika membaca kisah kisah orang besar tetapi yang berasal dari keluarga sederhana.Akan terbayang betapa sulit nya menapaki jalan kehidupan dari keluarga sederhana itu .Bagaimana keluarga sederhana itu membagi uang yang mungkin jumlahnya pas pasan untuk sejumlah kebutuhan hidup.
Bagaimana membagi uang yang tidak banyak itu harus digunakan untuk keperluan hidup sehari hari ,untuk biaya sekolah anak anak dan juga untuk kehidupan sosial.

Tidak hanya rasa hormat kepada orang tua yang jadi pimpinan keluarga yang harus diberikan tetapi menarik juga untuk mengamati bagaimana seorang anak dari sebuah keluarga sederhana tetapi tetap punya cita cita tinggi.
Banyak juga kita ketemu anak anak dari keluarga sederhana tetapi kemudian mereka tidak melanjutkan lagi pendidikannya karena orang tuanya tidak mampu lagi membiayainya.

Disinilah sering mengemuka pertanyaan ,apa yang membuat anak keluarga sederhana tetapi tetap  punya tekad yang kuat untuk terus bermimpi dan kemudian dia bertekad untuk mewujudkan mimpinya.

Saya bukanlah ahli pendidikan ,tetapi pernah membaca artikel yang berhubungan dengan N Ach atau Need for Achievement ,yaitu suatu dorongan yang kuat yang kemudian menjadi kebutuhan untuk mencapai sesuatu.

Maaf kalau salah ,seingat saya yang mengemukakan tentang N Ach itu adalah MC Lelland.

Juga tidak terjelaskan untuk yang se ayah dan se ibu saja pun tingkatan N Ach yang dimiliki tidak sama.

Adakalanya kakak tertua yang punya N Ach yang tinggi sementara adik adik nya tidak punya keinginan yang demikian .Adakalanya yang punya keinginan yang tinggi itu justru adik paling bungsu sedangkan  kakaknya tidak punya mimpi besar.

Untuk menjawab kenapa N Ach kakak adik kandung tidak sama maka saya mencoba juga berdiskusi dengan banyak kalangan yang menurut saya ahli dibidang itu.Tapi rasanya belum ada jawaban yang memuaskan tentang hal itu.

Untuk mereka yang punya N Ach  tinggi  itu kelihatannya seperti tidak pernah menyerah menghadapi situasi hidup yang dialaminya.Pada tubuhnya seolah olah berkembang virus yang memacunya untuk terus meningkatkan daya juangnya.
Pada diri mereka sepertinya berkembang semacam doktrin yang berasal dari ungkapan lama kita " dimana ada kemauan disitu ada jalan"

Dengan semangat yang demikian mereka sepertinya tidak pernah letih maupun lelah untuk mencapai sesuatu.
Sungguh ironis ,pada sementara  keluarga yang mampu tetapi putra putrinya tidak punya daya juang tidak punya N Ach yang tinggi.
Sesudah semakin banyak mendalami perjalanan hidupnya maka salah satu sosok yang punya N Ach tinggi itu tidak salah kalau menyebut nama  Hadi Tjahjanto.

Sosok yang banyak sekarang dibicarakan ini adalah putra Sersan Mayor (Purn) Bambang Sudardo ( 82 tahun) .
Betapa gembira dan besarnya rasa syukur Bambang Sudardo,ia mengatakan kepada Kompas.com " Namanya orang tua senang,gembira Anak bisa mendapat kepercayaan" ujarnya di kediamannya di Jalan Rogonoto ,Desa Tamanharjo ,RT 3 RW 4 nomor 70 ,Kecamatan Singosari ,Kabupaten Malang ,Selasa ,5 /12/2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun