Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Walaupun Kalah Pilgub DKI, Sekarang AHY Mulai "Menuai" Hasil

3 Desember 2017   22:08 Diperbarui: 3 Desember 2017   22:42 1779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini ,Minggu ,3 Desember 2017,Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei untuk Pilpres 2019. Survei yang dilaksanakan 15-23 November 2017 tersebut menyatakan Duet Jokowi -AHY punya peluang paling besar dengan nilai elektabilitas 48,6 persen.

Selanjutnya hasil suvei tersebut menyatakan " jika Jokowi dipasangkan dengan Gatot Nurmantyo ,elektabilitas Jokowi 47,9 persen kontra pasangan calon Prabowo Subianto -Anies Baswedan dengan elektabilitas 19,4 persen",demikian disampaikan Qodari Direktur Indo Barometer.( Kompas.com).
Tentu muncul pertanyaan apakah kemudian Jokowi akan menggandeng AHY pada pilpres mendatang?.

Saya beranggapan ada beberapa hal yang dipertimbangkan Jokowi ,seperti bagaimana sikap partai pengusung terutama PDIP . Seperti yang dinyatakan sebelumnya ,hubungan pribadi Mega dan SBY selama ini terkesan kurang harmonis.Lalu dengan hubungan psikologis yang demikian apakah Mega akan tulus mempersilahkan AHY berpasangan dengan Jokowi.

Kemudian dari sisi Jokowi tentu juga mempertimbangkan dengan matang tentang AHY.Tentu Jokowi beranggapan AHY akan selalu dibalik bayang bayang SBY.Secara psikologis tentu hal ini akan memengaruhi pilihan Jokowi. Siapapun yang akan mendampingi tentu pada saatnya akan diputuskan Jokowi beserta partai pengusungnya .Tetapi yang jelas AHY telah " menuai " hasil setelah kekalahannya pada pilgub DKI.

Salam Persatuan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun