Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rizieq Batal Datang, Akankah Amien Rais Ambil Alih Kepemimpinan Alumni 212 ?

3 Desember 2017   08:44 Diperbarui: 3 Desember 2017   09:24 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Reuni Alumni 212 telah diselenggarakan pada Sabtu,2 Desember 2017 di Lapangan Monas Jakarta. Habib Rizieq Shihab ,Imam Besar Front Pembela Islam yang diharapkan hadir pada acara itu ternyata batal hadir.

Beberapa hari sebelum pelaksanaan reuni beberapa pihak telah memberi pernyataan kepada media bahwa Rizieq akan hadir bahkan ada yang menyebut ia sudah berada dalam pesawat dalam penerbangan menuju Jakarta. Sebenarnya ketika ada yang menyebut Rizieq akan datang banyak juga pihak yang ragu tentang pernyataan tersebut ,mengingat pendiri Front Pembela Islam tersebut sedang terkait dengan masalah hukum di negeri ini.

Dengan mengatakan bahwa Rizieq akan datang tentu juga merupakan daya tarik bagi sebahagian jemaah yang datang di Lapangan Monas oleh karena tidak dapat dipungkiri Rizieq merupakan figur sentral Aksi Aksi Bela Islam terutama 411 dan 212 . Walaupun sederetan tokoh juga hadir pada Aksi 4 November dan 2 Desember tahun lalu tetapi tetap terlihat figur yang paling dominan pada aksi aksi tersebut tetaplah Habib Rizieq Shihab.

Oleh karena kuatnya peran Rizieq dalam aksi aksi dimaksud maka pada masa itu telah muncul deklarasi di beberapa daerah yang menobatkannya sebagai Imam Besar Ummat Islam Indonesia. Selanjutnya pada Kongres Alumni 212 yang diselenggarakan pada 30 November-1 Desember 2017,Habib Rizieq telah dinobatkan sebagai Imam Besar Ummat Islam Indonesia.

Hal tersebut kembali menunjukkan kuatnya pengaruh sekaligus ketergantungan Alumni 212 dengan Rizieq. Dengan tidak hadirnya Rizieq pada Reuni 212 dan juga karena belum dapat dipastikan berapa lama ia tetap berada diluar negeri maka wajar muncul pertanyaan kalau begitu siapakah yang akan mengambil alih pimpinan Alumni 212.

Pertanyaan ini diajukan oleh karena diduga ,Alumni 212 ini akan menjadikan dirinya sebagai sebuah entitas politik terutama untuk dua tujuan yaitu pelaksanaan Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019. Kalau dugaan ini benar maka Alumni 212 ini tentu akan terus mengkonsolidasi kekuatannya untuk tercapainya tujuan pada 2018 dan 2019.

Seperti yang diberitakan media ,ada beberapa tokoh yang hadir dan menyampaikab orasi pada Reuni Alumni 212 antara lain:Amien Rais,Fahri Hamzah,Fadli Zon ,Hidayat Nur Wahid,Anies Baswedan dan juga Bachtiar Nasir. Fahri Hamzah sekarang adalah Wakil Ketua DPR RI ,politikus PKS .Tetapi kendali PKS tidak berada ditangannya karena pimpinan Partai Keadilan Sejahtera sekarang ini adalah Shohibul Iman yang justru sedang tidak harmonis dengan Wakil Ketua DPR tersebut.

Hidayat Nur Wahid yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR juga adalah politikus dan senior pada PKS tetapi tokoh ini juga tidak memegang kendali pimpinan PKS. Shohibul Iman ,Presiden PKS juga hadir pada Reuni Alumni  212 di Lapangan Monas. Seperti diberitakan detiknews,berkaitan dengan Reuni Alumni 212 ,Presiden PKS mengatakan " Spirit 212 bukan hanya tentang penistaan agama ,tetapi harus lebih dari itu.Gerakan ini harus menjadi gerakan yang terdepan dalam membangun kemandirian ekonomi ummat ,mengatasi darurat ketimpangan ekonomi serta jihad melawan para koruptor dan pendukung pendukungnya".

Untuk massa diluar PKS kelihatannya  nama Fahri Hamzah dan Hidayat Nur Wahid masih lebih dikenal dibandingkan dengan Shohibul Iman.
Fadli Zon adalah Wakil Ketua DPR RI dan juga adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.Artinya tokoh ini tidak punya basis massa yang kuat karena massanya adalah massa Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Kemudian Bachtiar Nasir adalah Kordinator Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI (GNPF - MUI) yang telah sukses menggelar Aksi 411 dan 212.
Tetapi tanpa bermaksud mengecilkan arti peran Bachtiar Nasir,success story tentang Aksi Bela Islam lebih banyak karena peran Habib Rizieq.
Sedangkan Anies Baswedan walaupun ia sekarang adalah Gubernur DKI yang mengalahkan Ahok pada pilgub yang lalu tetapi ia diperkirakan tidak punya basis massa yang kuat dan terorganisir.

Anies lebih dikenal sebagai intelektual Muslim dan bukan sebagai tokoh penggerak massa. Selain nama nama yang telah dibicarakan diatas masih ada beberapa nama yang layak untuk diperbincangkan sebagai pimpinan Alumni 212. Sobri Lubis sekarang ini adalah Ketua Front Pembela Islam tetapi namanya masih berada dibawah bayang bayang kebesaran nama Rizieq .Kemudian nama Sobri Lubis juga belum terlalu dikenal secara nasional.

Beberapa nama lainnya terutama yang menjadi Presidium 212 adalah juga organisatoris yang tangguh tetapi nama mereka juga belum terlalu dikena di negeri ini. Dari nama beberapa tokoh yang disebutkan tadi maka kelihatannya Amien Rais lah yang paling berpeluang untuk menjadi pimpinan Alumni 212.

Amien Rais, tokoh reformasi,pendiri Partai Amanat Nasional,pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ,pernah menjadi Ketua MPR dan pernah mencalonkan diri sebagai presiden .
Nama ini cukup dikenal di negeri ini.

Amien Rais diperkirakan juga punya basis massa mengingat ia pernah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan juga Ketua Umum PAN. Sepanjang yang terlihat ,selama masa kepemimpinan Jokowi,tokoh reformasi ini selalu memberikan kritik yang keras kepada mantan Gubernur DKI tersebut.

Malahan dalam salah satu pernyataannya, Amien mengatakan agar Jokowi jangan asik hanya memecah belah ummat Muslim. Kalau Amien Rais nanti menjadi pimpinan Alumni 212 maka sudah dapat diduga gerakan ini akan menjadi gerakan oposisi nasional terhadap Jokowi dan juga akan memberikan perlawanan politik terhadap partai partai pendukung pemerintah pada Pilkada serentak tahun 2018 nanti.

Issu agama diperkirakan akan semakin nyaring disuarakan ,kriminalisasi ulama akan diperdengarkan serta persepsi bahwa Jokowi tidak pro terhadap ummat Islam akan semakin kuat dikumandangkan.

Dengan demikian ,issu agama lah yang paling banyak disuarakan untuk menyerang popularitas Jokowi yang kian melambung itu.Jokowi adalah seorang Muslim tetapi akan selalu dicari titik lemahnya sehingga dimunculkan gambaran bahwa suami Iriana itu sangat tidak berpihak terhadap Ummat Islam.

Demikianlah dugaan dugaan dari seorang pengamat politik amatiran. Salam Persatuan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun