Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Setnov tentang Semangat Juang Mengarungi Kehidupan

21 November 2017   23:43 Diperbarui: 22 November 2017   00:01 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pagi jam 06.00 ,dia antar anak anaknya sekolah supaya tidak bayar kost .Kemudian Setnov nyuci sambil ngepel jadi pembantu." Pokok nya bagaimana caranya supaya bisa sekolah" ,ucap Novanto.


Penggalan perjalanan hidupnya di Suarabaya juga cukup mengesankan.


Di kota ini ia menempuh studi sarjana muda akuntansi di Universitas Widya Mandala.Untuk membiayai kuliahnya itu ,pria kelahiran tahun 1955 ini jam 4.00 pagi  harus jual beli beras di Pasar Wonokromo Surabaya.


Setya Novanto juga pernah menjajal dunia model dan pada usia 21 tahun terpilih menjadi Pria Tampan Surabaya tahun 1975.
Di masa lalu itu hidup Setya Novanto didera kesusahan tetapi penderitaan hidup itu tidak pernah memadamkan cita cita nya dalam hidup ini.


Seorang anak muda yang sedang kuliah sudah bangun jam 4.00 pagi untuk jualan beras tidak mungkin dilakukan kalau sosok itu tidak punya semangat dan cita cita tinggi.


Begitu juga sebagai anak muda ,menumpang hidup,menjadi sopir dan juga menjadi pembantu rumah tangga bukanlah sebuah pekerjaan mudah.


Mungkin banyak juga anak anak muda lain yang juga menjalani hidup seperti Novanto .Tetapi siapapun yang berani menjalani hidup yang demikian hanya mungkin dilakukan kalau ia punya semangat baja.


Sekarang Novanto di tahan di Rutan KPK karena sudah jadi tersangka pada dugaan kasus korupsi e-KTP.
Publik beranggapan dia sudah melakukan mega korupsi.Andainya nanti pun ia di Vonnis bersalah dalam kasus e-KTP tetapi tetap ada sisi baik yang perlu kita pelajari darinya yakni : semangat dan kegigihannya dalam menjalani hidup ini.


Salam Persatuan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun