Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ketua Golkar Sumut Mundur dari Pencalonan sebagai Cawagub, Bagaimana Sikap Golkar Selanjutnya?

21 November 2017   06:33 Diperbarui: 22 November 2017   10:56 1687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana diketahui DPP Partai Gokar pada Agustus 2017 yang lalu telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor R-452/GOLKAR/VIII/2017 yang berisi dukungan untuk Ir. T. Erry Nuradi dan Ngogesa Sitepu sebagai gubernur dan wakil gubernur pada Pilgubsu 2018 nanti. Surat Keputusan tersebut ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal partai, Idrus Marham.

Surat keputusan DPP Golkar tersebut menjadi pertanyaan juga untuk sebahagian kader Golkar mengingat pada Juli sebelumnya Rapat Pimpinan Daerah ( Rapimda ) Golkar Sumatera Utara telah merekomendasikan ke DPP agar yang diusung sebagai Calon Gubsu adalah Ngogesa Sitepu, Ketua Partai Golkar Sumut yang juga adalah Bupati Langkat Provinsi Sumatera Utara selama dua priode.

Sementara yang ditetapkan DPP Golkar untuk maju pada Sumut Satu adalah Ir. T. Erry Nuradi, Gubernur Sumatera Utara yang juga adalah Ketua Partai Nasdem Sumut. Pertanyaan kader Golkar mengemuka mengapa Golkar yang menguasai 17 kursi pada DPRD Sumut bersedia mengusung Ketua Partai Nasdem yang jumlah anggotanya di DPRD SU hanya lima orang.

Kemudian kader Golkar juga mempertanyakan kenapa T. Erry Nuradi yang didukung mengingat sosok ini sebelumnya adalah Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Sumut yang kemudian pindah ke Partai Nasdem. Sebelum dukungan Golkar diterbitkan, Partai Kebangkitan Bangsa yang punya 3 kursi di DPRD Sumut juga sudah memberikan dukungannya untuk gubernur petahana itu.

Dengan dukungan Golkar dan PKB maka T. Erry Nuradi telah memperoleh tiket untuk maju pada Pilgubsu nanti. Kekuatan T. Erry bertambah lagi ketika pada Minggu 12 November 2017 bertempat di Lapangan Merdeka Medan, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menyatakan dukungan partainya kepada T. Erry Nuradi.

Tetapi terhadap dukungan partai Nasdem ini muncul semacam protes dari sebahagian kader Golkar karena yang dinyatakan didukung oleh Nasdem hanya T. Erry Nuradi tanpa menyebut nama Ngogesa Sitepu sebagai calon wagubsu. Mulailah beredar berbagai spekulasi antara lain yang menyebut T. Erry kemungkinan akan ganti pasangan dengan figur lain.

Apakah isu yang demikian benar atau tidak tetapi nyatanya Ngogesa Sitepu, Ketua DPD Partai Golkar Sumut pada 15 November 2017 menyatakan mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai Wakil Gubernur Sumut. Alasan yang dikemukakannya karena kondisi kesehatannya yang menurun.
Tentulah hak Ngogesa untuk menyatakan mundur terutama karena alasan kesehatan.

Tetapi sikapnya tersebut tak urung membuat berkembangnya berbagai spekulasi baru. Apakah Ngogesa mundur benar benar karena alasan kesehatan atau akan ada manuver politik lainnya. Sekarang ini berkembang lagi isu di Medan bahwa Ngogesa tetap akan maju pada Pilgubsu dengan menggunakan kenderaan politik PDIP.

Memang Ngogesa juga telah mendaftarkan diri sebagai Cagubsu melalui partai pemenang kedua pemilu di Sumut itu. Kemudian muncul pertanyaan berikutnya. Dengan mundurnya Ngogesa lalu siapa yang akan mendampingi T. Erry pada Pilgubsu nanti. Ada dua kemungkinan untuk ini.

Pertama, gubernur petahana itu tetap berpasangan dengan tokoh lain yang juga kader Golkar. Kalau ini yang terjadi tentu tidak terlalu bermasalah untuk partai Golkar. Tetapi ada isu lain yang berkembang bahwa T. Erry Nuradi akan berpasangan dengan Nurajijah Marpaung yang sekarang menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Utara. Perempuan purnawirawan TNI ini bukanlah kader Golkar .

Kalau hal demikian yang akan terjadi muncul pertanyaan, apakah Golkar akan tetap memberi dukungannya untuk pasangan yang satu pun tidak ada kader Golkarnya atau justru akan menarik dukungannya. Kalau Golkar menarik dukungan maka parpol mana yang akan mendukung T. Erry mengingat kalau Golkar menarik dukungan maka sekarang dukungan buat T. Erry hanya 8 persen yang berasal dari Nasdem 5 persen dan PKB 3 persen.

Spekulasi tentang sikap Golkar pada Pilgubsu ini makin berkembang lagi terutama sesudah Setnov ditahan di Rutan KPK.
Karenanya menarik untuk mengikuti rapat pleno DPP Partai Golkar yang akan membicarakan siapa yang akan ditunjuk sebagai Pelaksana Ketua Umum. Apabila Idrus Marham yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum maka diperkirakan Golkar akan tetap memberi dukungan kepada T. Erry. Tetapi kalau yang ditunjuk Nurdin Chalid maka peta politik di Sumut bisa berobah.

Kemungkinan besar Nurdin Chalid lebih cenderung mendukung Ngogesa Sitepu sebagai Cagubsu. Hal hal yang dikemukakan ini hanyalah sebatas dugaan dugaan yang kesemuanya tentu berpulang kepada sikap partai berlambang beringin itu.

Salam Demokrasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun