Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Mulai Sindir Jokowi-Ahok?

22 Oktober 2017   08:00 Diperbarui: 22 Oktober 2017   08:40 5323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bertempat di Wisata AGRO Gunung Mas Bogor,Sabtu,21 Oktober ,Pemerintah Provinsi DKI menggelar acara "tea walk". Acara tersebut diawali dengan senam bersama yang diikuti ribuan pegawai Pemerintah Provinsi DKI. Anies Baswedan mengatakan acara ini penting untuk refreshing sekaligus pembinaan di lingkungan pegawai negeri.

Menurut Anies ,Aparatur Sipil Negara harus dibina dan dikembangkan."Karena kami tahu Aparatur sipil adalah instrumen paling mendasar, melaksanakan semua rencana program" kata Anies,sebagaimana dikutip dari Kompas.com. Tetapi ada hal lain yang menarik dari kata sambutan Anies pada acara di Gunung Mas Bogor itu.

Gubernur DKI itu menyatakan ,menurut pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ,pemimpin Jakarta sebelumnya ,yakni Joko Widodo ( Jokowi) ,Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat ,tidak pernah ikut dalam acara tersebut."Dan karena Kami hadir berdua ,saya dan Pak Sandi ,mereka ( anggota KORPRI) menyampaikan bahwa selama lima tahun ini Gubernur dan Wakil Gubernur tidak berpartisipasi langsung" kata Anies.

Kemudian Sandiaga Uno menambahkan acara tea walk adalah momentum Silaturrahim serta espirit de corps yang makin meningkat ." Tea walk ini pertama kali dalam lima tahun terakhir yang dihadiri oleh gubernur dan wakil gubernur .Jadi ini untuk soliditas dan solidaritas seluruh korps KORPRI".

Dalam berbagai kesempatan kampanye Pilgub DKI yang lalu ,Anies-Sandi sering mengungkapkan keinginannya akan memimpin DKI dengan santun.Ungkapan memimpin Ibu Kota dengan santun tentunya untuk memberi kesan ke publik bahwa mereka berdua tidak ingin menggunakan gaya kepemimpinan Ahok yang terlihat keras bahkan kadang kadang disertai ucapannya yang terkesan arogan.

Artinya dalam kampanye yang lalu Anies- Sandi akan menggunakan kepemimpinan yang persuasif ,mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pembangunan. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut ,sesudah duduk di Balai Kota ialah dengan melakukan pendekatan kekeluargaan kepada anggota KORPRI yang nota bene adalah PNS di lingkungan Pemrov DKI.

Tentulah kehadiran pemimpin baru Jakarta itu pada acara KORPRI di Gunung Mas Bogor itu merupakan salah bentuk penjabaran hal hal yang diutarakannya pada kampanye yang lalu. Sudah dapat diduga kehadiran mereka itu disambut hangat oleh para PNS DKI.Kegiatan yang demikian tentu bermanfaat untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan pada jajaran birokrasi Pemprov DKI.Kegiatan yang demikian juga akan dapat memperkuat rasa soliditas dan solidaritas sebagaimana yang dimaksudkan Sandiaga Uno.

Tetapi kenapa kedua pemimpin baru DKI itu dalam pidatonya menyebut selama lima tahun ini Gubernur - Wakil Gubernur DKI tidak pernah hadir pada acara seperti itu?

Dengan perkataan lain mengapa Jokowi- Ahok dan Djarot tidak pernah hadir pada acara yang kelihatannya penuh kekeluargaan itu?
Muncul lagi pertanyaan berikut nya mengapa kedua pemimpin baru DKI itu merasa perlu untuk menyatakan bahwa 3 pemimpin birokrasi DKI sebelumnya tidak pernah menghadiri acara yang demikian?

Tentu yang bisa menjawab ini dengan tepat hanyalah Anies dan Sandi. Namun karena pernyataan tersebut sudah di lontarkan di ranah publik maka tidak salah jugalah kita menduga duga alasan yang ada dalam hati dan pikiran penghuni baru Balai Kota DKI itu. Kemungkinan besar alasan untuk mengungkapkan hal tersebut, ingin menunjukkan bahwa pemimpin DKI sebelumnya kurang memperhatikan pembinaan kepada jajaran birokrasi Pemprov.

Pembinaan yang dimaksudkan bukan yang berkaitan dengan renumerasi ,karena Ahok telah memberi tunjangan dan tambahan penghasilan kepada pegawainya dengan angka yang cukup mencengangkan bagi PNS yang berada di daerah. Tetapi kemungkinan yang dimaksudkan adalah pembinaan dengan sentuhan kekeluargaan. Seolah-olah Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI ingin memberi pesan bahwa selama ini secara kesejahteraan ,berdasarkan penghasilan, PNS DKI sudah diberi penghasilan yang cukup ,tetapi sangat kurang diberi pendekatan secara kekeluargaan.

Bayangkan saja selama lima tahun untuk acara seperti tea walk itu saja pun pemimpin DKI sebelumnya tidak pernah hadir. Lebih menarik lagi yang diungkapkan Anies ,bahwa salah satu yang tidak pernah hadir pada kegiatan seperti itu adalah Jokowi,Gubernur DKI yang sekarang menjadi Presiden RI.

Tidak ada yang salah dengan ucapan Anies dan Sandiaga tetapi mungkin layak jugalah kita bertanya ,apakah etis untuk mengungkapkan itu terlebih lebih menyebut nama Jokowi ,Presiden RI yang juga merupakan ' atasan" Anies dan Sandiaga.

Penyebutan nama Jokowi tentu juga membuat dugaan dugaan kita menjadi liar ,kemana sebenarnya arah yang dituju oleh kedua pemimpin baru DKI itu sehingga harus menyebut namanya di Gunung Mas Bogor itu. Mungkin keduanya tidak bermaksud apa apa tetapi bisa juga ada apa-apa dengan ucapan tersebut.

Salam Demokrasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun