Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Nobar Film G 30 S PKI, Makna Positif untuk Gatot Nurmantyo

30 September 2017   08:52 Diperbarui: 30 September 2017   09:13 2479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam satu bulan ini sekurang-kurangnya ada dua hal yang membuat Panglima TNI,Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi pusat pemberitaan.Pertama ,kebijakannya yang mewajibkan jajaran satuan TNI untuk memutar film Penghianatan G 30 S PKI dan Kedua, pernyataannya di depan purnawirawan TNI yang menyebut adanya 5000 pucuk senjata impor secara ilegal yang dipesan oleh institusi non TNI.

Kebijakannya untuk memutar film G 30 S PKI yang disutradarai oleh Arifin C Noer itu juga memantik berbagai reaksi pro dan kontra. Para pengeritik Gatot menyebut antara lain ,pemutaran film itu akan membuka luka lama,film itu adalah produk dan alat propaganda orde baru ,film dimaksud penuh darah dan juga film tersebut dibuat berdasarkan tafsir sepihak oleh rezim orde baru.

Terhadap kebijakan Panglima TNI tentang pemutaran film dimaksud telah muncul berbagai komentar para pejabat negara maupun politisi. Ada politisi yang menyebut dengan instruksi untuk memutar film pada satuan satuan TNI, menunjukkan indikasi bahwa Gatot Nurmantyo telah memasuki ranah politik praktis.Dimunculkan pendapat dengan instruksi tersebut,Gatot ingin meraih simpati kelompok yang selama ini sangat anti terhadap PKI/ Komunis.

Presiden Jokowi sendiri tidak keberatan apabila film Arifin C Noer itu diputar agar bangsa ini tetap mengetahui bahaya komunis. Bahkan Jokowi mengharapkan agar ada film tentang peristiwa G 30 S yang dibuat dalam versi kekinian agar anak anak muda generasi milenial memahami bahaya PKI/ Komunis. Kemudian pernyataan Panglima TNI tentang 5000 pucuk senjata ternyata juga memunculkan beragam komentar.

Secara umum terlihat komentar yang bermunculan itu agak menyudutkan posisi Gatot Nurmantyo. Banyak pendapat yang menyebut ,sungguh tidak etis Panglima TNI mengungkapkan rahasia negara di depan para purnawirawan.Ada yang menyebut selayaknya informasi yang demikian harus disampaikan kepada Presiden dan bukan kepada purnawirawan.

Reaksi yang lebih keras juga mengatakan ,sudah selayaknya Presiden menegur Gatot Nurmantyo bahkan ada yang mengusulkan agar Gatot dicopot dari jabatannya.
Berkaitan dengan kegaduhan komentar yang bermunculan ,maka Wiranto telah memberi penjelasan bahwa pemesanan senjata dilakukan oleh Badan Intelijen Negara ( BIN) sebanyak 500 pucuk buatan Pindad. 

Kemudian Panglima TNI juga sudah melaporkan kepada Presiden Jokowi tentang esensi pernyataannya di depan purnawirawan, Panglima TNI tidak bersedia memberitahu  isi laporannya kepada Presiden karena menurut Jenderal Bintang Empat itu yang boleh tahu isi laporannya hanya Presiden. Presiden Jokowi sendiri juga tidak ada memberi keterangan tentang isi laporan Panglima TNI.Bahkan Presiden mengatakan tidak semua hal yang bisa diungkapkan ke publik.

Menarik juga menyimak keterangan Panglima TNI usai melapor ke Panglima Tertinggi TNI.Gatot mengatakan ,Jokowi tidak ada menegurnya berkaitan dengan pernyataannya di depan purnawirawan tersebut. Di tengah tengah berbagai " kontraversi" yang berkaitan dengan kebijakan dan ucapan Jenderal Gatot Nurmantyo muncullah berbagai dugaan dugaan yang terpusat kepada sebuah thema besar, bagaimana sebenarnya hubungan antara Jokowi dengan Gatot Nurmantyo.

Ada yang memperkirakan Gatot Nurmantyo sangat dipercayai oleh Jokowi.Walaupun kadangkala banyak orang menilai bahwa Gatot sudah bermain pada ranah politik terutama menjelang Pilpres 2019 tetapi diyakini banyak orang ,Jenderal ini adalah seorang loyalis Jokowi. Muncul juga anggapan di sementara kalangan ,kenapa Jokowi tetap membiarkan Gatot pada posisinya sedangkan menurut anggapan tersebut Gatot merupakan sosok populer yang bisa bisa nanti menjadi rival politik Jokowi.

Dalam suasana penafsiran tentang berbagai hal itulah,Presiden Jokowi telah menyempatkan diri nonton bareng (Nobar) film Penghiantan G 30 S / PKI. Kompas.com,29/9/2017, memberitakan Presiden Joko Widodo nonton bareng film G 30 S /PKI bersama warga Bogor di lapangan Markas Korem 061/Suryakencana , Bogor,Jawa Barat, Jum'at( 29/9/2017).

Tampak hadir menemani Jokowi adalah Danrem 061/Suryakencana Kolonel Inf Mirza Agus dan Kapolresta Bogor Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya.
Kompas.com selanjutnya mewartakan ,ketika Jokowi yang mengenakan jaket berwarna merah itu tiba di lokasi ,massa yang hadir histeris menyambutnya.
Selanjutnya sepanjang yang kita cermati, dalam melakukan komunikasi politik sering terlihat Jokowi menggunakan bahasa bahasa simbol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun