Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbincang dengan Para Pendeta tentang Merawat Kemajemukan

2 Agustus 2017   08:07 Diperbarui: 4 Agustus 2017   08:27 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menerima Ulos dari Praeses dan Perwakilan Pendeta.Dok.Pribadi

Sekarang ini Huria Kristen Batak Protestan atau HKBP adalah gereja Protestan terbesar jemaatnya di negeri kita ini.Diperkirakan anggota gereja ini sudah mendekati angka lima juta jiwa.

HKBP dipimpin oleh seorang Ephorus yang sekarang dijabat oleh Pendeta DR Darwin Lumban Tobing.Kantor pusat gereja ini berada di Pearaja Tarutung sekitar 250 km sebelah selatan kota Medan.

Secara organisasi,HKBP terdiri dari 30 distrik ditambah satu distrik persiapan.Kalau diumpamakan dengan struktur pemerintahan,lingkup wilayah distrik hampir sama dengan wilayah provinsi..Setiap distrik dipimpin oleh seorang Praeses.

Salah satu distrik HKBP yang paling banyak jemaatnya adalah Distrik X Medan Aceh yang kantornya berada di Gereja HKBP Jalan Uskup Agung Sugiopranoto Nomor 6 Medan.Pimpinan Distrik atau Praeses sekarang dijabat oleh Pdt .Sunggul P Sirait ,STh,MM.Ada 245 gereja yang berada dalam koordinasi Praeses pada Distrik X ini.

Demikianlah pada tanggal 30 Juli 2017 sampai 2 Agustus 2017, Distrik X HKBP mengadakan Rapat Pendeta yang diadakan di sebuah hotel di kota turis Berastagi.

Rapat tersebut diikuti oleh 187 orang pendeta.

Penulis sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sumatera Utara diundang oleh Panitia Rapat Pendeta sebagai pembicara pada sebuah sesi tanggal 1 Agustus 2017 dengan membicarakan topik ,Pluralisme:Membangun Kerukunan Antar Komunitas Ummat Beragama.

Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis hadir dan berbicara pada sesi yang telah disediakan.

Penulis menyatakan kegembiraan dapat berbicara dengan para pendeta terutama tentang sebuah topik penting berkaitan dengan Kerukunan Antar Komunitas Ummat Beragama.

Selanjutnya penulis mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama sejak lama sudah mengakui adanya keberagaman di negeri ini termasuk keberagaman pemeluk agama.Karenanya kita harus menghargai keragaman tersebut .

NU mengakui dan menganut adanya sikap Tasamuh atau toleransi sehingga perbedaan agama yang ada tidak menjadi sekat sekat pemisah bagi kita sesama anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun