Sejak awal Juli 2017 tongkat pimpinan Kepala Daerah Kepolisian Sumatera Utara telah beralih dari Irjen DR Rycko Amelz Dahnial yang menduduki jabatan baru sebagai Gubernur Akpol kepada Irjen Paulus Waterpauw.
Kapoldasu yang baru ini dilahirkan di Fakfak 25 Oktober 1964 dan pernah menjabat sebagai Kapolda Papua dan juga sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.
Dalam pidato perkenalannya sebagai Kapoldasu yang baru ,Jenderal Polisi berbintang dua ini menyatakan sangat menyadari kemajemukan Sumatera Utara dan menekankan semua elemen masyarakat harus menghargai kemajemukan tersebut.
Sesudah dua hari menjabat Kapoldasu,Paulus Waterpauw pada Senin,10 Juli 2017 hadir pada acara Halal Bil Halal yang diselenggarakan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara dan terlihat akrab berbincang dengan para ulama.
Kemudian dua hari berikutnya Jenderal Polisi kelahiran Fakfak ini berkunjung ke Basilam Tanjungpura ,Langkat,Sumatera Utara .Basilam Tanjung Pura adalah tempat Suluk yang termasuk terbesar di Sumatera Utara.Sebagai tempat Suluk ,Basilam didatangi ribuan ummat setiap tahunnya bahkan juga datang dari luar negeri seperti Malaysia.Pada tempat Suluk yang berasaskan Tariqat Naqsyabandiah ini,Kapoldasu beramah tamah dengan pemimpin persulukan ,Tuan Guru Syekh Hasyim AL Sarwani.Terlihat Tuan Guru menyambut Kapoldasu dengan penuh keramahan dan terkesan juga Kapoldasu sangat menghormati Tuan Gur
Kunjungan Kapoldasu ke MUI Sumatera Utara dan juga ke Basilam dinilai punya arti penting dalam membina komunikasi dengan dengan Ummat Islam terlebih mengingat Paulus Waterpauw adalah perwira tinggi Polri yang beragama Protestan.
Untuk lebih memahami alur pikir Kapoldasu baru dalam melaksanakan tugasnya maka pada Rabu,19 Juli 2017 ,Radio Lite FM Medan mengundangnya untuk mengadakan dialog dengan topik " Menjaga dan Merawat Sumut yang aman dan damai". Selain Kapoldasu ada 2 pembicara lainnya yaitu,Afifuddin Lubis,Ketua Pengurus Wilayah NU Sumatera Utara dan Hermansyah,Ketua PWI Sumatera Utara.
Pada acara dialog yang dipandu oleh Pieter Manoppo tersebut ,Paulus Waterpauw mengawalinya dengan mengemukakan falsafah hidupnya dalam bekerja yaitu " bekerja dan melayani dengan sepenuh hati,menjunjung tinggi hak asasi manusia dan Ngewongke Wong atau memanusiakan manusia".
Jenderal Polisi berbintang dua ini mengemukakan juga falsafah Jawa karena beliau pernah tinggal di Surabaya.
Menurutnya memanusiakan manusia sangat penting artinya karena dengan falsafah hidup yang demikianlah kita akan mendapat dukungan dari manusia lainnya dalam melaksanakan tugas dan juga dalam kehidupan.
Selanjutnya Paulus Waterpauw mengharapkan agar tokoh tokoh masyarakat mengambil peran aktif dalam memelihara ketertiban , keamanan dan ketentraman masyarakat.Menurut Kapoldasu peran serta tokoh masyarakat ini semakin penting mengingat masyarakat Sumatera Utara adalah masyarakat yang majemuk baik ditinjau dari sisi etnik maupun agama.
Kapoldasu kelahiran Tanah Papua ini sangat memahami masyarakat Sumatera Utara karena istrinya juga berasal dari Sumatera Utara ,seorang putri Batak,yakni Roma Pasaribu.
Kemudian dalam melaksanakan tugas,Paulus Waterpauw mengemukakan akan bertindak tegas kepada anggotanya yang melanggar aturan.
Selanjutnya salah satu keinginannya adalah ingin mewujudkan Polri yang PROMOTER,sebuah obsesi yang datang dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.Promoter adalah singkatan dari Peofesional,Modern dan Terpercaya.
Menarik juga mengikuti pandangannya tentang pergantian pimpinan di Polda Sumatera Utara.Menurutnya pergantian pimpinan tidak harus selalu diiringi pergantian visi dan misi.Karenanya ia akan terus melanjutkan visi dan missi yang telah dikemukakan Irjen DR Rycko Amelz Dahnial yang menurutnya telah banyak melakukan terobosan kreatif dalam pelaksanaan tugas tugas kepolisian di Sumatera Utara.
Ungkapan pujiannya kepada Irjen Rycko Amelz Dahnial ini layak diberi penghargaan karena sering terjadi ketika terjadi pergantian pimpinan  ,langsung diikuti kebijakan baru oleh pejabat baru sehingga kesinambungan program menjadi terputus.
Pada bahagian akhir dialog, Kapoldasu yang didampingi Kabid Humas Poldasu Kombes Rina Sari Ginting dan Kombes Hery mengungkapkan ada dua hal yang menjadi prioritasnya yaitu: Meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasiskan IT dan Profesionalitas dalam penegakan hukum.
Tentulah semua yang dikemukakan tersebut merupakan hal yang menggembirakan untuk masyarakat Sumatera Utara.
Selamat bertugas di Sumatera Utara Bapak Irjen Paulus Watepauw dan terima kasih kepada Bapak Irjen DR Rycko Amelz Dahnial dan semoga sukses di tempat tugas yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H