Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setnov Tersangka, Muncul Potensi Friksi Internal pada Partai Golkar

18 Juli 2017   06:26 Diperbarui: 18 Juli 2017   15:48 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tapi kelihatannya kepiawaian Setnov dalam berpolitik akan terhenti dengan ditetapkannya ia sebagai tersangka.
Kalau seseorang telah ditetapkan oleh kpk sebagai tersangka maka proses hukum yang dijalaninya harus sampai ke sidang pengadilan .KPK tidak mengenal Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).Jadi kasus Setnov baru akan berhenti apabila pengadilan menyatakannya tidak bersalah dan membebaskannya dari semua tuntutan hukum.

Karenanyalah  setelah status tersangka yang disandangnya para kader golkar diperkirakan akan mulai melirik jabatan yang diduduki Setnov dan tentunya hal ini akan menimbulkan friksi pada partai berlambang pohon beringin itu.

Salah satu gesekan yang akan muncul diperkirakan berasal dari sisa sisa perseteruan Abu Rizal Bakrie dengan Agung Laksono.
Oleh karena perseteruan kubu Abu Rizal Bakrie dengan kubu Agung Laksono baru usai sekitar satu tahun dua bulan yang lalu maka pasca ditetapkannya Setnov sebagai tersangka ,diperkirakan kedua kubu itu akan adu kekuatan lagi untuk memperebutkan jabatan ketua umum golkar.
Merebut jabatan ketua umum partai dinilai punya nilai strategis yang tinggi karena sekitar dua tahun lagi akan digelar pemilu legislatif dan pemilu presiden.

Partai Golkar adalah partai pemenang kedua pemilu 2014 karenanya partai ini akan diperebutkan oleh para calon presiden-wakil presiden.
Friksi lain yang mungkin muncul adalah persaingan kader kader elit golkar yang berasal dari organisasi yang mendirikan golkar.
Ada tiga organisasi yang disebut sebagai organisasi yang mendirikan golkar yaitu : MKGR,Kosgoro dan Soksi.

Walaupun golkar sudah menjadi partai politik tetapi keberadaan ketiga organisasi ini masih diakui berada pada tubuh golkar.Banyak para kader dan pimpinan partai golkar berasal dari tiga organisasi tersebut yang juga sering disebut sebagai  " Tri Karya".

Ade Komarudin misalnya Ketua DPR yang kemudian digantikan oleh Setnov justru berasal dari Soksi dan sekarang ia menduduki jabatan ketua umum Soksi.

Selanjutnya pada tubuh golkar masih banyak juga simpatisan atau pengikut Jusuf Kalla terlebih lebih JK pernah menduduki jabatan Ketua Umum Partai Golkar.

Selain pendukung JK didalam tubuh golkar banyak juga kader kadernya Akbar Tanjung terutama yang berasal dari HMI. Sebelum priode kepengurusan golkar yang sekarang,Akbar Tanjung adalah Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar.Dalam posisinya yang demikian mantan Ketua DPR RI dikenal sebagai sosok yang rajin berkunjung ke daerah daerah.

Akbar Tanjung juga sudah memberi komentar berkaitan dengan status tersangka Setnov ini yang antara lain menyatakan agar Golkar segera mengadakan Munaslub dan memilih pimpinan yang definitif dan bukan hanya sekedar pelaksana ketua umum.

Sedangkan Nurdin Chalid ,Ketua Harian DPP Partai Golkar mengajak seluruh pengurus partai dan kader partai agar tetap solid mendukung kepemimpinan Setya Novanto.

Hal ini menunjukkan adanya keragaman pendapat ditubuh golkar berkaitan dengan status hukum yang menimpa Setnov dan karenanya menjadi menarik untuk melihat bagaimana langkah golkar berikutnya pasca ditetapkannya ketua umum nya sebagai tersangka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun