Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Debat Pilgub, Ahok vs Anies tentang Pembangunan Manusia

18 Januari 2017   06:34 Diperbarui: 18 Januari 2017   06:55 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Artikel ini kelanjutan dan pendalaman artikel sebelumnya :"Layakkah dosen marah karena kalimat Ahok?").

Pada debat Pilgub 13 Januari 2017 sangat menarik untuk memperhatikan dialog antara Ahok dengan Anies terutama yang berkaitan dengan pembangunan manusia.Terkesan Anies menyerang Ahok dengan mengatakan ".....kami sejak dulu konsentrasi manusia jangan hanya pembangunan benda benda mati yang indah di foto"(detiknews.com).

Kalimat Anies ingin menegaskan bahwa yang paling penting adalah pembangunan manusianya bukan memprioritaskan pembangunan benda benda mati.Tapi rasanya  pernyataan  Anies ini seperti dipenggal setengah jalan karena tidak dilanjutkannya dengan pertanyaan berikutnya apakah pembangunan benda mati tersebut memberi pengaruh atau tidak kepada peningkatan kualitas manusia.

Apakah tidak ada hubungan pembangunan benda mati dengan peningkatan kualitas manusia?.Ketika sebuah gedung SD dibangun dengan baik lalu disiapkan sarana pendukung untuk belajar dapatkah dikatakan yang dibangun tersebut hanya benda mati?Begitu juga halnya ketika taman kota dibangun lalu dilengkapi dengan fasilitas wi fi tempat warga bermain dan berselancar di internet dapatkah dikatakan yang dibangun itu hanya benda mati?..Tentu tidak sesederhana itu jawabnya karena harus dilanjutkan dengan pertanyaan apakah benda mati tersebut(bangunan SD,taman kota) berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan atau tidak.

Kalau dilihat pembangunan benda mati secara sepotong sepotong tanpa mengaitkan dengan tujuan pembangunannya itu berarti kita terlalu menyederhanakan pengertian dan mencoba melepaskannya dari konteks keseluruhan ide dan konsep dibangunnya benda mati tersebut.
Ahok sadar dengan trik yang dimainkan kompetitornya ini karenanya suami Veronica Tan ini menjelaskan "......pembangunan fisik tetap penting seraya menegaskan pembangunan secara fisik sudah dikaji untuk pembangunan masyarakat"(detiknews.com).

Kelihatannya Anies mencoba menggiring penonton debat bahwa dalam membangun Jakarta,Ahok hanya menitik beratkan pada pembangunan fisik dan sepertinya tidak terlalu memikirkan pembangunan manusia bahkan seolah olah Ahok membangun benda mati tok tanpa gagasan gagasan.
Sebagai Gubernur tentu Ahok mempunyai program dan juga target target yang harus dicapai selama kepemimpinannya.

Dalam sistim penganggaran pada APBD juga dengan jelas dan terukur apa yang ingin dicapai pada tahun anggaran tersebut.Akan terlihat berapa banyak gedung SD yang akan dibangun atau berapa yang hanya sebatas renovasi.Begitu juga pembangunan fisik lainnya akan terurai dengan jelas dalam pelaksanaan anggaran tahunan.Keseluruhan target fisik yang ingin dicapai tersebut tentu beranjak dari visi dan misi Jokowi-Ahok yang disusun 5 tahun yang lalu yang kemudian dijadikan sebagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi (RPJMP).

Jadi gagasan gagasan sebagai landasan penyusunan berbagai dokumen pembangunan fisik maupun non fisik semuanya sudah termaktub dalam RPJMP .Maka salah satu cara untuk mengukur keberhasilan Kepala Daerah ialah membandingkan hal hal yang tertera padaRPJMP dengan realisasi yang dapat diwujudkan dalam masa pemerintahannya.

Tidak berlebihan juga kalau diutarakan setiap pembangunan fisik akan menghasilkan out put dan out come serta dampak (impact) dan  inilah yang dijadikan sebagai ukuran untuk menilai keberhasilan atau kegagalan suatu proyek.

Berkaitan dengan pembangunan benda mati yang dilakukan oleh Ahok serta dihubungkan dengan hasil yang dicapai dalam pembangunan manusia maka menurut majalah Tempo,edisi 16-22 Januari 2017 ,Ahok menyatakan Indeks Pembangunan Manusia di Jakarta sudah mencapai 78,99 yang menurut Ahok angka tersebut hanya kurang sedikit dari batas bawah negara negara maju.

Dengan demikian terlihatlah bahwa benda benda mati yang dibangun Ahok ternyata punya korelasi positip dengan peningkatan kualitas hidup manusia di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun