Dalam sebuah debat pilkada terlebih yang disiarkan secara langsung oleh media terutama TV, peran seorang moderator sangat menentukan. Moderator tidak hanya bertugas untuk mengatur lalu lintas pembicaraan tapi juga ditantang untuk bisa menghidupkan suasana debat, menggali dan mengeksplorasi gagasan, visi, misi serta program yang akan dilaksanakan oleh pasangan calon (paslon) apabila terpilih nanti.
Moderator juga harus mampu menghadirkan suasana yang segar dan tidak kaku. Selanjutnya moderator tidak boleh menggiring sebuah pertanyaan atau pernyataan yang kemudian dapat menyudutkan peserta debat.
Hal yang lebih penting lagi seorang moderator harus netral dan tidak boleh berpihak kepada siapapun pasangan yang mengikuti debat. Persyaratan lain yang perlu dipenuhi oleh pemandu debat harus punya integritas dan tidak mudah diombang ambingkan suasana. Moderator lah yang mengendalikan debat dan bukan orang lain. Berkaitan dengan berbagai kriteria dan persyaratan yang harus dipunyai tersebut maka publik pun menunggu siapa yang akan ditunjuk melaksanakan peran tersebut.
Pertanyaan tersebut terjawab sudah ketika Soemarno, Ketua KPU DKI mengumumkan Ira Koesno, presenter senior yang akan menjadi moderator pada Debat Pilgub sessi pertama tanggal 13 Januari nanti.
Publik tentunya sudah lama akrab dengan perempuan kelahiran Jakarta, 30 November 1969 ini. Presenter terkenal tersebut sudah malang melintang di dunia jurnalistik. Sarjana akuntansi jebolan Universitas Indonesia ini pernah bekerja di perusahaan akuntan publik. Tetapi ternyata panggilan darah kewartawanan membuatnya alih profesi sehingga awal 1996 ia melamar dan diterima sebagai wartawan dan presenter di SCTV.Â
Putri Koesno Martoatmodjo dan Sri Utami ini dikenal sebagai wartawan yang punya nyali yang antara lain dibuktikan dengan pengalaman persnya meliput langsung peristiwa darurat militer di Aceh serta pernyataan "cabut gigi" yang dilontarkan mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Sarwono Kusumaatmadja pada tahun 1998 ketika Suharto masih berkuasa.Â
Lontaran pernyataan tersebut diungkapkan Sarwono ketika diwawancarai Ira. Berkaitan dengan hal tersebut Ira dipanggil keluarga Cendana karena ucapan Sarwono merupakan isyarat meminta agar Suharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden. Pada masa itu dipanggil Cendana bukanlah sebuah suasana yang nyaman apalagi berkaitan dengan sinyal meminta Suharto untuk mundur.
Ira juga dikenal sebagai insan jurnalistik yang cerdas dan ia menyandang dua gelar master yakni Master of Arts dibidang film dan produksi televisi (2000) dari Universitas Bristol serta Master of Arts bidang jurnalistik internasional (2001) dari Universitas Wetminster. Menjadi moderator debat bukanlah hal yang asing baginya karena pada tahun 2004 ia memandu "Debat Presiden".
Tentang integritas bungsu dari 2 bersaudara ini tentu telah terjamin karena menurut Ketua KPU DKI, seorang moderator dan panelis debat yang ditunjuk harus punya sikap independen dan berintegritas dan harus menandatangani pakta integritas untuk tidak membocorkan soal. Terhadap pelanggaran yang dilakukan akan dikenakan sanksi yang tegas.
Debat sesi pertama akan membahas 3 tema penting yang berkaitan dengan: sosial ekonomi, kesehatan dan pendidikan serta isu tentang lingkungan dan transportasi. Pelaksanaan debat sesi pertama sekitar 6 hari lagi dan melalui layar kaca publik akan bisa menyaksikan ketrampilan Ira sebagai moderator serta menjadi wasit untuk menilai independensi dan integritasnya.
Salam Demokrasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H