Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jonan Diangkat Kembali, Menyesalkah Anies?

15 Oktober 2016   08:21 Diperbarui: 15 Oktober 2016   09:33 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Jokowi mengangkat kembal Ignasius Jonan sebagai Menteri yaitu Menteri ESDM dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM.Selalu dikatakan Presiden mempunyai hak prerogatif untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Kabinetnya.Walaupun pangangkatan Menteri merupakan hak prerogatif Presiden tetapi sebagai peristiwa politik tentu boleh menduga duga alasan pengangkatan dan pemberhentian seorang menteri.Secara umum ada 2 ukuran yang digunakan Presiden ketika mengangkat menteri.

Ukuran pertama berdasarkan pertimbangan politik yaitu untuk mengakomodasi berbagai kepentingan politik baik karena pertimbangan"balas jasa" atau juga untuk menjaga stabilitas politik.Sedangkan ukuran kedua murni berdasarkan profesionalisme.Publik menilai Pengangkatan Jonan sebagai Menteri Perhubungan murni karena alasan profesionalisme dan ia tidak dihubungkan dengan satu kekuatan politik manapun.

Jonan dikenal sebagai  pekerja keras yang tangguh,punya integritas tinggi ,lebih mementingkan hasil dari proses dan pria kelahiran 21 Juni 1963 telah menunjukkan prestasinya yang mengesankan, pembenahan kereta api Indonesia sewaktu ia menjabat Dirut PT KAI.Dengan kemampuan profesionalisme yang mumpuni itu jugalah publik mempertanyakan  kenapa kemudian Jonan diberhentikan sebagai Menteri Perhubungan dan digantikan oleh Budi Karya Sumadi.

Saya tidak punya informasi yang cukup apakah Jonan punya pengetahuan yang mendalam tentang ke-ESDM-an atau Presiden mengangkatnya karena profesionalisme dan integritasnya yang tinggi sehingga ia tidak dapat ditekan atau diintervensi siapapun karena untuk masalah teknis kan ada Arcandra Tahar yang sangat menguasai bidang ESDM.Dengan kata lain pria yang sering mengatakan "Leadership is a half talent,a half journey" diangkat kembali juga karena alasan kemampuan leadership dan profesionalisme.

Publik menganggap Anies Baswedan diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga karena alasan profesionalisme karena kiprahnya yang sudah menggeluti bidang pendidikan walaupun tidak dapat dinafikan mantan Rektor Universitas Paramadina ini merupakan lingkaran dalam Tim Sukses Pemenangan Jokowi/Jk.

Tanggal 27 Juli 2016 yang lalu dua tokoh yang dianggap profesional dibidangnya Jonan dan Anies diberhentikan oleh Presiden sebagai menteri.Sesudah diberhentikan ternyata keduanya memiliki "jalan karir" yang berbeda.Saya tidak tahu apa kegiatan utama Jonan sesudah tidak Menteri Perhubungan tetapi kalau Anies sekitar dua bulan sesudah diberhentikan sebagai Menteri Pendidikan ia muncul lagi dalam kancah politik yang panas:Calon Gubernur DKI yang diusung Gerindra dan PKS berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Kita tidak tahu pasti apakah Presiden Jokowi ketika memberhentikan Jonan sebagai Menteri sudah mempersiapkan skenario akan mengangkatnya sebagai Menteri ESDM  atau pengangkatan Jonan bukan disekenariokan dari awal.Begitu juga halnya tentang Anies ketika ia diberhentikan sebagai Menteri apakah Jokowi sudah punya sekenario lain tentang karirnya atau tidak.Kalau seandainya Presiden punya sekenario lain ,apakah Anies mengetahuinya?

Sebelum pembicaraan dilanjutkan ,dengan pengangkatan kembali Jonan sebagai Menteri,perlu dikemukakan,Presiden Jokowi ingin menunjukkan bahwa seseorang yang telah diberhentikannya bukan berarti "karirnya akan tammat" jadi tunggu sajalah akan ada waktunya untuk berkiprah lagi.

Kembali kepada Anies,kalau dibandingkan dengan Jonan,Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut lebih mempunyai "modal politik " yang lebih besar karena ia " berkeringat" memenangkan Jokowi/JK .Sedangkan Jonan yang tidak ikut"berkeringat" toh diangkat kembali apalagi Anies.Cuma ada pertanyaan yang muncul,apa sebab Anies yang profesional dan yang ikut "berkeringat" tersebut diberhentikan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Ada yang menyebut karena Anies tidak terlalu sukses dalam mendistribusikan dan mengelola Kartu Indonesia Pintar.Ada juga yang menyebut Anies terpaksa "dikorbankan" untuk memberi kursi menteri kepada Muhammadiyah dan ada yang menganggap ,Jokowi melihat Anies punya agenda lain yang nantinya bisa dianggap "ancaman potensial" bagi Jokowi pada Pilpres 2019.

Tentu berbagai dugaan bisa mengemuka tentang alasan pemberhentian Anies tapi yang jelas sekarang Jonan sudah menjadi Menteri kembali sementara Anies harus berpeluh,berkeringat mengerahkan segala daya,mengharungi lautan politik Jakarta yang terkenal dengan ombaknya yang ganas yang gelombangnya mampu menghempaskan siapapun juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun