Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok dan Para Pesaingnya Serta Simulasi Pertarungan

26 September 2016   05:54 Diperbarui: 26 September 2016   06:58 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak tanggal 23 September yang lalu jelaslah sudah dengan siapa Ahok/Djarot akan bertarung pada hari H Pilgub DKI tanggal 15 Pebruari 2017 yang akan datang.Dengan mendaptarnya 3 pasangan calon yang diusung oleh masing masing partai politik maka sudah bisa dipetakan sejak sekarang gambaran kekuatan para kontestan.Dalam setiap kontestasi politik pilkada merupakan kelajiman untuk menilai kekuatan masing masing dengan menggunakan parameter antara lain:ketokohan,kompetensi ,mesin politik yang akan bekerja,prestasi yang dicapai,perkiraan tentang sumber dukungan,issu atau tema yang akan dilemparkan ke masyarakat serta kelemahan yang dimiliki.Berdasarkan hal tersebut maka artikel ini mencoba membahasnya sebagai berikut:

1.Basuki Tjahaya Purnama/Djarot Syaiful Hidayat.

Berdasarkan survey Poltracking Indonesia yang dirilis melalui Kompas.com tanggal 15 September 2016 ,tingkat elektabilitas Ahok mencapai 40,7 persen sedangkan popularitasnya mencapai 92,6 persen.Persentase kesukaan warga Jakarta terhadap Ahok mencapai 64 persen.Catatan:Simulasi elektabilitas ini masih simulasi tanpa pasangan.

Hasil survey tersebut dirilis sebelum PDI Perjuangan mengumumkan dukungannya kepada Ahok/Djarot.Artinya tingkat elektabilitas pasangan petahana ini akan diatas angka survey karena kemungkinan besar kader/massa PDI Perjuangan belum menentukan sikap pada waktu survey karena masih menunggu sikap resmi Ibu Ketua Umum.Ketika PDI Perjuangan secara resmi belum mengumumkan pasangan yang diusungnya kemungkinan masih ada kader/massa partai yang bersikap wait and see apalagi waktu itu terkesan ada penolakan dari sebagian elit partai antara lain dengan beredarnya video "Ahok pasti tumbang".

Kemudian tentang ketokohan Ahok/Djarot serta kompetensi memimpin ,publik sudah dapat menilainya karena keduanya adalah pasangan petahana yang sedang memimpin DKI sekarang ini.

Selanjutnya tentang mesin politik Ahok/Djarot bersumber dari 3 komponen utama yaitu:parpol pendukung dalam hal ini PDI Perjuangan,Golkar,Hanura dan Nasdem,Teman Ahok dan Relawan lainnya.Diyakini mesin politik parpol terutama PDI Perjuangan akan bermain all out dan langsung dikendalikan Ibu Ketua Umum.Juga perlu diingat bahwa PDI Perjuangan adalah pemenang di DKI.Golkar juga akan diperkirakan akan berjuang habis habisan karena ingin menunjukkan ke publik bahwa sikap mereka yang merapat ke Jokowi/PDI Perjuangan adalah sebuah sikap yang sungguh sungguh dan juga akan langsung dikendalikan oleh Ketua Umum Partai.

Tentang tema atau issu yang akan dikemukakan ke masyarakat tidak terlalu relevan lagi karena masyarakat sudah melihat dan menikmati serta dapat memperkirakan ke arah mana pembangunan DKI dimasa mendatang.

Kelemahan:Terutama Ahok akan diserang dari sisi ketidak berpihakannya kepada rakyat kecil,caranya berkomunikasi serta kemungkinan digunakannya issu SARA.

2.Anies Baswedan/Sandiaga Uno.

Anies dikenal sebagai Akademisi yang santun serta pemikir dan "the man in action"di bidang pendidikan.Tetapi publik belum melihat rekam jejaknya memimpin suatu daerah.Begitu juga halnya dengan Sandiaga Uno karena ia dikenal baru sebatas pengusaha.Issu atau tema yang lebih konkrit untuk membangun Jakarta juga belum terlihat secara lebih detail.Diperkirakan pasangan ini akan akan menggarap masyarakat kalangan menengah keatas dan juga Islam perkotaan.Tentang mesin politik turutama Gerindra akan bekerja maksimal tetapi tentang PKS masih perlu dicermati karena partai yang dikenal mempunyai jaringan dan kader yang tangguh ini tidak punya hubungan emosional yang kuat dengan pasangan calon.Kemudian tentang relawan diperkirakan Anies akan menggerakkan para relawannya yang selama ini bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran.Sedangkan Sandiaga Uno akan mengharapkan dukungan dari jaringan pengusaha.

Juga perlu dicatat berdasarkan survey Poltracking elektabilitas Anies sebagai calon gubernur 8,9 persen dan andainya Sandiaga Uno sebagai cagub,elektabilitasnya 9,2 persen.

3.Agus/Sylviana

Karena pasangan ini belum pernah diperkirakan sebelumnya maka belum ada hasil survey yang memberi gambaran tentang posisi awal mereka.Tentang ketokohan ,publik mengenal Agus sebagai putranya Pak SBY ,Presiden RI selama 10 tahun.Agus dikenal sebagai perwira muda TNI yang cemerlang dengan berbagai prestasi akademik yang diraihnya.Sylvi dikenal sebagai birokrat karir dan pernah menjadi Walikota Jakarta Pusat.Tetapi publik masih menunggu gambaran konkrit tentang rencana mereka membangun Jakarta.Tentang mesin politik yang paling diandalkan tentunya jaringan Partai Demokrat,sedangkan ketiga partai pendukung lainnya masih perlu dicermati .Diperkirakan pasangan ini juga akan membentuk relawan pendukung.

Selanjutnya pasangan ini akan menggarap pemilih muda dan juga pemilih perempuan mengingat hanya Sylvi lah satu satu nya perempuan yang ada pada kontestasi ini.

Kelemahan:Pasangan ini belum mempunyai pengalaman memimpin satu daerah kecuali Sylvi di Jakarta Pusat dan itu juga bukanlah Walikota yang dipilih masyarakat.

Dari hal hal yang diutarakan diatas maka tingkat elektabilitas pasangan belum ada yang mencapai 50persen tambah satu jadi pertarungan akan berada pada areal pemilih yang belum menentukan pilihan dan juga kemungkinan terjadinya pergeseran pemilih.

Salam Demokrasi !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun