Mohon tunggu...
Maratus Sholihah
Maratus Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang menyukai banyak tantangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KHA Dahlan: Sebuah Biografi tentang Keteladanan dan Kepemimpinan

11 November 2024   22:33 Diperbarui: 11 November 2024   22:35 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kiai Haji Ahmad Dahlan, atau yang lebih dikenal dengan KHA Dahlan, adalah sosok yang tak lekang oleh waktu. Ia bukan hanya seorang ulama besar, tapi juga seorang pemimpin, pendidik, dan pembaharu yang membawa angin segar bagi Islam di Indonesia. Kisahnya, yang sarat dengan nilai-nilai keteladanan dan kepemimpinan, layak untuk diabadikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.

 

Dari Silsilah hingga Perjalanan Pendidikan: Menjelajahi Akar Keteladanan

 

KHA Dahlan lahir di sebuah keluarga yang religius di Surabaya pada tahun 1869. Nasabnya terhubung dengan para ulama terkemuka, seperti Syekh Burhanuddin, seorang ulama besar yang menyebarkan Islam di Jawa Timur. Silsilahnya yang terukir dalam sejarah Islam di Indonesia menjadi pondasi kuat bagi kecintaannya pada ilmu agama sejak dini.

 

Sejak kecil, KHA Dahlan menunjukkan kecerdasan dan kehausan akan ilmu pengetahuan. Ia belajar di berbagai tempat, menimba ilmu dari para guru ternama seperti Kiai Kholil Bangkalan, seorang ulama kharismatik yang dikenal dengan kesalehan dan kearifan, serta Kiai As'ad Syamsul Arifin, seorang ulama yang dikenal dengan pemikirannya yang progresif. Perjalanan pendidikannya yang panjang dan penuh dedikasi ini menjadi pondasi kuat bagi pemikiran dan kepribadiannya.

 

Menjelajahi Lautan Ilmu: Sebuah Perjalanan Menuju Pencerahan

 

KHA Dahlan tidak hanya belajar di pesantren, tapi juga menimba ilmu dari berbagai sumber. Ia mempelajari ilmu agama dengan tekun, menguasai berbagai kitab klasik, dan mempelajari ilmu pengetahuan umum seperti matematika, astronomi, dan bahasa Arab. Ia bahkan sempat belajar di Sekolah Dokter Jawa, sebuah lembaga pendidikan kedokteran yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun