Sebagai produk yang telah popular dan terkenal di negara lain. Dari produk indomie ini dapat menjadi kesempatan untuk memperkuat sebagai identitas nasional. studi mengenai ketertarikan antara makanan dan politik internasional di era modern cukup banyak diteliti dalam lingkungan internasiona. Hal ini terdorong oleh adanya interaksi transnasional yang semakin intens dengan adana fenomena globalisasi. Oleh karena itu muncul pandangan bahwasanaya suatu produk makanan tidak lagi berfungsi sebagai suatu produk, memainkan mampu menjadi sesuatu yang dapat menciptakan rasa keterkaitan emosional nasionalisme dengan penduduk asalnya. Karena makan telah menjadi aktor internasional, maka secara sosiologis, masyarakat dari suatu negara menjadi merasa perlu mempertahankan nama baik makanannya kerena makanan dianggap telah menjadi sebagian dari negara mereka dan hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa negara yang mulai mengakui indomie adalah produk makanan dari negara mereka seperti Nigeria dan Malaysia. Sebagai respon banyak sekali warga net yang berusaha untuk terus mempertahankan nama baik produk yang dihasilkan dari negaranya itu yakni indonesia dengan produk indomienya.
Dengan keberhasilan yang telah diperoleh oleh produk indomie yakni keberhasilannya dalam menembus pasar internasional, menyimpan segudang manfaat politik bagi negara Indonesia salah satunya adalah telah menjadi salah satu produk makanan yang talah menjadi alat diplomasi modern. Alat diplomasi melalui media makan ini dinilai berdampak lebih efektif dari diplomasi konvesional karena makanan mampu menyentuh audiens yang lebih luas.
Oleh karena itu sangat diperlukan upaya-upaya yang dapat menekan bahwa produk indomie adalah produk dari indonesia, meskipun pemerintah indonesia telah cukup mendukung kiprah indomie di panggung internasional. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H