Mohon tunggu...
MARATUS SOLICHAH
MARATUS SOLICHAH Mohon Tunggu... Guru - Guru

Berani hidup harus berani belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pemenuhan Kebutuhan Belajar Murid

12 November 2022   12:19 Diperbarui: 12 November 2022   12:45 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Untuk memenuhi kebutuhan murid dalam belajar, setidaknya sebagai pendidik harus memperhatikan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah kesiapan belajar murid (readiness), minat murid, dan Profil belajar murid (Kemdikbudristek, 2022).

Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Kesiapan belajar dalam menerima pengetahuan, keterampilan baru setiap murid tentunya berbeda. Kesiapan belajar bukan melulu tentang intelektualitas (IQ) murid, hal ini lebih pada keterampilan yang sudah dimiliki saat ini. Keterampilan yang sudah dimiliki murid apa sudah sesuai dengan keterampilan baru yang akan diajarkan. Adapun tujuan memperhatikan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar ini adalah untuk memastikan bahwa semua siswa diberikan pengalaman belajar yang menantang secara tepat.

Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.Ada kalanya murid yang minat dalam bidang sains, berhitung, tidak sedikit juga yang mempunyai minat di bidang seni.

Profil belajar murid mengacu pada bagaimana seorang murid dapat belajar dengan lebih baik. Profil belajar ini dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain lingkungan, budaya, kecerdasan majemuk, dan gaya belajar.

Pembelajaran berdiferensiasi mampu untuk mengatasi tantangan keberagaman murid yang dihadapi oleh guru. Bentuk diferensiasi pembelajaran terbagi menjadi 3, yaitu diferensiasi produk, konten, dan proses.

Diferensiasi konten berkaitan dengan strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum.

Diferensiasi produk mengacu pada strategi membedakan produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari.

Diferensiasi proses terkait pada strategi membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami konten.

Pengimplementasian pembelajaran berdiferensiasi mampu memberikan pengalaman belajar baru terhadap murid. Meskipun pembelajaran berdiferensiasi mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak terhadap murid, namun juga memunculkan tantangan baru. Salah satu tantangan tersebut bersumber dari murid, merasa ada perbedaan pada hasil latihan ketika guru menerapkan pembelajaran berdiferensiasi produk. Tentunya hal ini akan memicu murid akan menanyakan alasan perbedaan tersebut. Menyikapi sikap kritis murid ini, hendaknya kita dari awal kegiatan pembelajaran sudah menjelaskan tujuan pembelajaran diferensiasi yang dilakukan.

Salam dan bahagia, semoga bermanfaat!

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun