Mohon tunggu...
maratul hayati
maratul hayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Kognitif dan Sosial Anak-anak di Sekolah Dasar

28 Desember 2023   14:00 Diperbarui: 28 Desember 2023   14:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosen Pengangpu: Dr.Siti Sanisah, M.Pd

Nama:Mar'atul Hayati

Nim:20230110800154

Kls: 1 D PGSD Semester 1

MATKUL: UAS PSIKOLOGI BELAJAR

Teknologi memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan kognitif dan sosial anak-anak di Sekolah Dasar. Pengaruh ini mencakup aspek-aspek seperti pembelajaran, interaksi sosial, dan kemampuan kognitif. Berikut adalah gambaran mendalam tentang dampak teknologi pada tingkat SD.

(1).Perkembangan Kognitif:

1.Pembelajaran Interaktif

   Teknologi membuka pintu bagi pembelajaran interaktif melalui aplikasi edukatif dan permainan pendidikan. Anak-anak dapat mengasah kemampuan matematika, membaca, dan menulis dengan cara yang menarik.

2.Akses Informasi

   Internet memberikan akses cepat ke informasi. Anak-anak dapat menjelajahi topik-topik tertentu dan memperluas pengetahuan mereka di luar kurikulum sekolah.

3.Peningkatan Keterampilan Teknologi

   Penggunaan perangkat dan aplikasi mengembangkan keterampilan teknologi sejak dini, mempersiapkan mereka untuk kebutuhan masa depan yang semakin tergantung pada teknologi.

4.Kemampuan Berpikir Kritis

   Berinteraksi dengan perangkat elektronik dapat merangsang kemampuan berpikir kritis, termasuk analisis, sintesis, dan evaluasi informasi.

(2).Perkembangan Sosial:

1.Koneksi Antar Teman

   Media sosial anak-anak memungkinkan mereka untuk tetap terhubung dengan teman-teman sekelas, memperkuat ikatan sosial mereka di dalam dan di luar lingkungan sekolah.

2.Kolaborasi dalam Pembelajaran

   Proyek kelompok secara online atau platform kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkolaborasi dengan teman sejak usia dini.

3. Pendidikan Inklusif

   Teknologi membantu dalam menciptakan lingkungan inklusif, memungkinkan anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk terlibat dalam pembelajaran yang sesuai dengan tingkat mereka.

4.Pengembangan Keterampilan Komunikasi

   Penggunaan teknologi, terutama dalam bentuk pesan teks atau panggilan video, dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan komunikasi mereka.

(3)Tantangan dan Risiko:

1.Gangguan Perhatian:

   Terlalu banyak paparan terhadap layar dapat menyebabkan gangguan perhatian, memengaruhi fokus dan konsentrasi anak-anak.

2.Ketidaksetaraan Akses

   Tidak semua anak memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Ini dapat menciptakan kesenjangan antara mereka yang mampu mengaksesnya dan yang tidak.

3. Keamanan Online

   Anak-anak perlu dipandu tentang keamanan online dan cara berinteraksi dengan dunia maya tanpa risiko yang berlebihan.

(4).Strategi Pengelolaan Dampak:

1.Pengawasan Orang Tua

   Pengawasan orang tua dalam penggunaan teknologi sangat penting. Membimbing anak-anak tentang penggunaan yang aman dan sehat.

2.Keseimbangan Antara Aktivitas Offline dan Online

   Penting untuk memastikan bahwa anak-anak tetap terlibat dalam aktivitas offline seperti bermain di luar, membaca buku cetak, dan berinteraksi langsung dengan teman-teman.

3. Pelatihan Guru

   Guru dapat memberikan pelatihan tentang penggunaan teknologi yang efektif di kelas, serta membantu mengembangkan literasi digital anak-anak.

4. Keterlibatan Orang Tua di Sekolah

   Melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah, baik secara langsung maupun melalui platform online, dapat memperkuat dukungan untuk perkembangan anak-anak.

 Kesimpulan:

Teknologi memiliki peran yang signifikan dalam membentuk perkembangan kognitif dan sosial anak-anak di Sekolah Dasar. Dengan pendekatan yang bijak dan terencana, dampak positif teknologi dapat dioptimalkan, sementara risiko dan tantangan dapat diatasi. Dalam konteks ini, kolaborasi antara orang tua, guru, dan anak-anak sendiri menjadi kunci untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang seimbang dan mendukung.https

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun