Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Keajaiban Dimulai di Ruang Kelas

17 Desember 2024   22:28 Diperbarui: 18 Desember 2024   10:36 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi gambar dari https://www.shutterstock.com/

Untuk menciptakan keajaiban dalam ruang kelas, guru perlu lebih dari sekadar kompetensi akademik. Mereka harus memiliki keterampilan sosial dan emosional yang memungkinkan mereka untuk membangun hubungan yang kuat dengan siswa. Ini termasuk keterampilan dalam mendengarkan siswa, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan menunjukkan empati terhadap tantangan yang mereka hadapi.

Guru juga harus mampu mengintegrasikan kreativitas dalam setiap pelajaran yang mereka ajarkan. Membuka ruang untuk eksperimen, memberikan tantangan yang merangsang berpikir kritis, dan memberikan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman adalah cara-cara untuk menciptakan keajaiban dalam ruang kelas. Guru yang kreatif dapat membimbing siswa untuk melihat pelajaran sebagai sebuah petualangan yang menyenangkan, bukan sebagai beban.

Selain itu, penting bagi guru untuk memberikan kasih sayang dan perhatian pribadi kepada setiap siswa. Hal ini dapat menciptakan rasa aman yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi ide-ide mereka tanpa takut gagal.

Dengan menciptakan lingkungan kelas yang penuh dukungan, rasa percaya diri siswa akan berkembang, dan mereka akan merasa diberdayakan untuk mencapai tujuan mereka.

Menjadi Sumber Keajaiban bagi Siswa

Sebagai guru, kita memiliki kemampuan untuk menciptakan keajaiban dalam kehidupan siswa kita. Setiap hari di ruang kelas adalah kesempatan untuk memberikan inspirasi, menumbuhkan rasa percaya diri, dan membuka pintu-pintu kemungkinan baru. Keajaiban ini mungkin tidak terlihat langsung, tetapi dampaknya akan dirasakan oleh siswa selama bertahun-tahun setelah mereka meninggalkan ruang kelas.

Carl Jung (1933) mengingatkan kita bahwa "Apa yang kita pelajari dengan perasaan, kita tidak pernah lupa." Ini menunjukkan bahwa hubungan emosional yang terjalin dalam ruang kelas adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran.

Ketika guru mengajar dengan hati, mereka menciptakan ikatan yang mendalam dengan siswa, yang memungkinkan siswa untuk merasakan pembelajaran dengan sepenuh hati. Keajaiban yang terjadi dalam ruang kelas adalah hasil dari dedikasi dan kasih sayang yang tulus dari seorang guru kepada murid-muridnya.

Mari kita terus menjadi sumber keajaiban bagi siswa kita, menginspirasi mereka untuk mencapai potensi terbaik mereka, dan meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam kehidupan mereka. Karena dalam setiap langkah yang kita ambil sebagai guru, kita membawa mereka lebih dekat ke impian mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun