Healing Tidak Harus Mahal, yang Penting Konsisten

Setiap pekan, rutinitas yang padat kerap menyisakan energi yang menipis dan keinginan untuk healing atau beristirahat, baik fisik maupun mental.

Healing di akhir pekan bukan sekadar tren atau kebutuhan, melainkan bentuk penghargaan terhadap diri sendiri dan keluarga.

Di balik kesederhanaan kegiatan seperti berjalan pagi atau sore bersama keluarga, terdapat makna dalam untuk membangun kebersamaan dan menikmati momen tanpa terganggu oleh hiruk-pikuk dunia luar.

Banyak dari kita yang terjebak dalam rutinitas pekerjaan dan terkadang lupa untuk menghargai diri sendiri. Healing bukan berarti harus selalu bepergian jauh atau menghabiskan banyak uang.

Sederhana saja: luangkan waktu untuk menikmati akhir pekan bersama orang yang kita cintai. Waktu yang dihabiskan untuk diri sendiri dan keluarga adalah cara menghargai hidup yang sesungguhnya.

Berjalan kaki di pagi atau sore hari, misalnya, dapat menjadi aktivitas yang mudah namun penuh manfaat. Berjalan bersama keluarga di taman atau sekitar lingkungan bisa memberikan kesegaran pikiran dan menguatkan ikatan emosional. 

Momen ini memberikan kita ruang untuk berbicara tanpa gangguan, saling mendengar, dan menikmati kebersamaan dengan penuh kehangatan.

Berbeda dengan konsep liburan yang seringkali membutuhkan biaya besar, healing dengan jalan kaki atau sekadar beraktivitas sederhana di sekitar rumah bisa memberikan efek positif yang sama. Berjalan kaki, tidak perlu lari, hanya perlu konsistensi. Aktivitas ini juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh sekaligus pikiran.

Riset menunjukkan bahwa konsistensi dalam melakukan kegiatan fisik sederhana dapat menurunkan stres dan memperbaiki kualitas tidur. Jalan kaki yang rutin dilakukan setiap akhir pekan bisa menjadi rutinitas kecil yang berharga, memberi kita kesempatan untuk lepas dari rutinitas kerja, menikmati waktu, dan benar-benar hadir bersama keluarga.

Sering kali kita berpikir bahwa untuk bisa membahagiakan keluarga atau diri sendiri, kita harus memiliki banyak uang. Namun, relasi dan kebersamaan justru terbangun melalui kehadiran yang nyata.