Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menggali Karakter dari Cara Bicara - Kunci Memahami Komunikasi Verbal

20 Oktober 2024   12:24 Diperbarui: 20 Oktober 2024   12:38 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan Kata Ganti: Kekuatan "Kita" dalam Komunikasi

Kata ganti seperti "saya", "kamu", dan "kita" juga memiliki peran penting dalam komunikasi verbal. Penggunaan kata "saya" yang berlebihan, misalnya, dapat menunjukkan bahwa seseorang merasa tidak aman atau perlu menegaskan dirinya sendiri. Di sisi lain, penggunaan kata "kita" menunjukkan bahwa seseorang merasa menjadi bagian dari kelompok atau hubungan yang kuat.

Dalam situasi percakapan yang lebih pribadi, orang yang sering menggunakan "kita" umumnya memiliki hubungan yang baik dengan pasangan atau tim mereka. Kata "kita" menandakan rasa kebersamaan dan kesatuan yang kuat, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional.

Penggunaan Kata Kasar: Cerminan Kepribadian yang Jujur?

Penggunaan kata kasar dalam komunikasi sering kali mendapatkan stigma negatif, di mana banyak orang menganggapnya sebagai tanda kurangnya pendidikan atau ketidakadaban. Dalam pandangan tradisional, orang yang menggunakan bahasa kasar dianggap tidak sopan dan tidak mampu mengendalikan diri. Namun, seiring berkembangnya pemahaman tentang psikologi dan komunikasi, pandangan ini mulai berubah. 

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mereka yang sering menggunakan kata-kata kasar sebenarnya memiliki kepribadian yang lebih jujur dan ekspresif. Mereka tidak ragu untuk menyuarakan perasaan dan pikiran mereka, bahkan dalam situasi yang emosional.

Kata-kata kasar dapat berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan perasaan yang intens. Saat seseorang merasa marah, frustrasi, atau bahkan gembira, penggunaan kata-kata kasar bisa jadi cara mereka untuk mengekspresikan emosi tersebut dengan lebih mendalam. 

Dalam konteks ini, kata-kata kasar bukan hanya sekadar ungkapan negatif, tetapi juga bisa diartikan sebagai bentuk ketulusan. Mereka yang menggunakan kata-kata kasar sering kali merasa lebih bebas untuk mengungkapkan diri tanpa takut akan penilaian orang lain, sehingga menciptakan suasana yang lebih autentik dalam interaksi sosial.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan kata kasar tidak selalu berarti seseorang tidak memiliki sopan santun atau pendidikan yang baik. Sebaliknya, orang-orang ini mungkin memiliki kedalaman emosional yang lebih besar dan mampu berkomunikasi dengan cara yang jujur. 

Dalam konteks ini, kita perlu lebih bijaksana dalam menilai orang berdasarkan pilihan kata mereka. Dengan demikian, memahami bahwa kata-kata kasar bisa mencerminkan kepribadian yang jujur dan ekspresif membuka perspektif baru tentang cara kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Ini mengajak kita untuk lebih menghargai keunikan setiap individu dalam mengekspresikan diri, meskipun itu kadang melibatkan penggunaan kata-kata yang dianggap kurang pantas.

Kesimpulan: Belajar Lebih dari Sekadar Kata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun