Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Temukan Seni dan Ilmu Pedagogi di Workshop Peningkatan Kompetensi Guru

28 September 2024   21:10 Diperbarui: 28 September 2024   21:24 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Workshop-2024

Pak Kamil Inglan, Founder Tyas Militia Study, turut menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi dengan Sekolah Santo Paulus. Beliau menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk terus berkembang sebagai pendidik. "Dengan kolaborasi, kita bisa saling belajar, berbagi, dan memperkaya diri sebagai guru yang siap menghadapi tantangan pendidikan modern," ujar Pak Kamil. Hal ini menjadi penegasan bahwa pelatihan guru tidak hanya berhenti pada teori, tetapi juga implementasi nyata di lapangan.

Sr. Martina, SPC, pemilik Sekolah Santo Paulus, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada kedua narasumber atas kontribusi mereka dalam meningkatkan kompetensi para guru. "Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dengan topik-topik menarik lainnya yang relevan dengan kebutuhan guru dan peserta didik," ungkap Sr. Martina. Beliau menekankan pentingnya keberlanjutan program pengembangan profesional guru untuk memastikan pendidikan yang berkualitas di sekolah.

Workshop ini tidak hanya menjadi ajang pengembangan kompetensi, tetapi juga refleksi atas peran guru sebagai agen perubahan. Pemahaman mendalam tentang pedagogi memberikan landasan bagi guru untuk terus berinovasi dan menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Setiap sesi yang berlangsung mengingatkan kita bahwa mendidik adalah sebuah seni dan ilmu yang membutuhkan dedikasi, keterampilan, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan siswa.

Workshop ini juga menggarisbawahi komitmen Sekolah Santo Paulus Sunter untuk tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga membentuk karakter siswa berdasarkan nilai-nilai Kristiani dan semangat Santo Paulus, "in omnibus caritas." Dengan pendekatan pedagogi yang tepat, guru diharapkan mampu memfasilitasi pembelajaran yang inspiratif dan mendorong siswa mencapai potensi terbaik mereka. Semoga kolaborasi dan persahabatan yang terbentuk dalam acara ini menjadi langkah awal dari perjalanan panjang menuju pendidikan yang lebih baik, di mana guru tidak hanya mengajar tetapi juga terus belajar dan berinovasi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun