Membangun Kecerdasan, Ketangguhan Emosional, dan Keberimanan ala Recisian
Seating arrangement dalam bentuk lingkaran juga memberikan dampak pada perkembangan aspek-aspek penting dalam pendidikan, yaitu kecerdasan, ketangguhan emosional, dan keberimanan. Ketika peserta didik duduk dalam lingkaran, mereka tidak hanya belajar untuk fokus pada soal ujian, tetapi juga bagaimana berinteraksi dengan sesama, menghargai pendapat orang lain, dan belajar bekerja sama.
Ketangguhan emosional terbentuk ketika peserta didik merasa nyaman dan aman dalam lingkungan belajar mereka. Lingkaran menciptakan rasa kebersamaan yang membantu peserta didik menghadapi tekanan ujian dengan lebih tenang. Mereka belajar bahwa ketangguhan bukan berarti menanggung semuanya sendiri, tetapi juga terbuka terhadap bantuan dan dukungan dari teman-teman mereka.
Keberimanan juga tumbuh dalam suasana yang inklusif dan penuh kebersamaan. Peserta didik belajar bahwa mereka adalah bagian dari komunitas yang lebih besar, dan nilai-nilai seperti saling menghargai, tolong-menolong, dan tanggung jawab sosial diajarkan melalui interaksi yang terjadi di dalam lingkaran. Dalam setiap proses belajar dan ujian, ada kesempatan untuk merenungkan nilai-nilai spiritual dan bagaimana kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Problem Solver, Bukan Sekadar Penghafal
Tujuan utama pendidikan adalah membentuk peserta didik menjadi problem solver, bukan sekadar penghafal. Lingkaran sebagai seating arrangement membantu menciptakan suasana yang mendukung berpikir kritis, kreatif, dan solutif. Dalam kehidupan nyata, tantangan yang dihadapi jauh lebih kompleks daripada soal-soal ujian, dan peserta didik perlu mengembangkan kemampuan berpikir di luar kotak untuk menemukan solusi.
Duduk dalam lingkaran mengajarkan peserta didik untuk bekerja sama dalam menemukan solusi. Mereka belajar bahwa tidak ada satu jawaban yang benar untuk setiap masalah, melainkan ada banyak cara untuk mendekatinya. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga, baik dalam konteks akademis maupun kehidupan sehari-hari. Lingkaran mendorong kolaborasi dan menghargai kontribusi setiap individu dalam proses penyelesaian masalah.
Jika kecerdasan, ketangguhan emosional, keberimanan (pilar visi Sekolah Regina Pacis ) dan kemampuan problem solving dapat tercapai, maka tujuan pendidikan yang sesungguhnya---kebahagiaan---akan terwujud. Peserta didik yang bahagia adalah mereka yang mampu mencapai potensi maksimalnya, baik secara akademis, emosional, maupun spiritual. Mereka akan menjadi pribadi yang seimbang, yang mampu menghadapi tantangan hidup dengan penuh optimisme dan kepercayaan diri.
Di SMA Regina Pacis Jakarta, pengaturan tempat duduk dalam lingkaran bukan sekadar hal teknis, melainkan sebuah pendekatan untuk mencapai tujuan besar dalam pendidikan. Kami percaya bahwa dengan seating arrangement yang mendukung suasana belajar yang inklusif dan kolaboratif, kami dapat membantu peserta didik berkembang menjadi pribadi yang cerdas, tangguh, beriman, dan siap menjadi problem solver serta pembawa damai di dunia nyata.***maran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H