Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kegembiraan Belajar: Dari Mengajar ke Belajar, dari Kelas ke Kampus

9 Juli 2024   21:14 Diperbarui: 10 Juli 2024   04:37 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar #epustudy

Hari ini, Selasa, 9 Juli 2024, adalah hari yang istimewa. Saya ikut mendampingi peserta didik SMA Regina Pacis dalam kegiatan Campus Visit di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada peserta didik mengenai kehidupan di perguruan tinggi dan berbagai peluang yang bisa mereka raih di masa depan. 

Selain mengunjungi berbagai fasilitas kampus, peserta didik juga mengikuti sesi informasi mengenai berbagai jurusan yang ditawarkan di UMN serta prospek karier yang terkait. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik dan memberi motivasi untuk terus belajar dan berkembang.

Pengalaman hari ini tidak hanya berharga bagi peserta didik. Para guru pendamping pun mendapat kesempatan yang luar biasa untuk belajar. Di sela-sela kegiatan Campus Visit, kami diundang untuk mengikuti sesi singkat namun sangat berharga mengenai Artificial Intelligence (AI) yang dipandu oleh dosen UMN. Sesi ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang pentingnya AI dalam dunia pendidikan, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi ini bisa diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Kami diajarkan bagaimana AI bisa membantu dalam menganalisis data, memberikan umpan balik yang cepat, dan membantu merancang materi pembelajaran yang lebih efektif.

Salah satu hal yang paling menarik dari sesi tersebut adalah pengenalan terhadap Tableau, sebuah perangkat lunak canggih yang memanfaatkan AI untuk analisis data dan visualisasi yang menarik. Tableau memungkinkan pengguna untuk membuat visualisasi data yang interaktif dan mudah dipahami, sehingga mempermudah analisis data akademik peserta didik, seperti nilai ujian dan kehadiran, untuk mengidentifikasi pola-pola penting yang mungkin tidak terlihat secara manual. 

Keunggulan utama Tableau terletak pada kemampuannya untuk menyajikan data dalam bentuk grafis yang informatif dan estetis, sehingga memudahkan guru untuk cepat melihat area di mana peserta didik membutuhkan bantuan tambahan dan merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif.

Dibandingkan dengan perangkat lunak AI serupa lainnya, seperti Power BI dan QlikView, Tableau menawarkan antarmuka pengguna yang lebih intuitif dan fleksibel. Power BI, misalnya, meskipun kuat dalam integrasi dengan produk Microsoft lainnya, sering dianggap lebih rumit dalam hal navigasi dan pembuatan visualisasi yang menarik. QlikView, di sisi lain, dikenal dengan kemampuannya dalam pemrosesan data yang cepat, tetapi kurang user-friendly bagi pengguna baru. 

Tableau unggul dalam kombinasi kesederhanaan penggunaan, kecepatan analisis, dan kualitas visualisasi, menjadikannya pilihan ideal bagi guru yang ingin memanfaatkan AI untuk meningkatkan proses pembelajaran. Sesi singkat ini benar-benar menyulut antusiasme kami untuk mendalami AI lebih jauh dan mengintegrasikannya dalam metode pengajaran kami.

Pengalaman belajar di UMN menunjukkan betapa pentingnya bagi guru untuk terus belajar. Dunia teknologi selalu berkembang, dan AI adalah salah satu bidang yang berkembang sangat cepat. 

Guru harus terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka agar tetap relevan. Kegembiraan belajar tidak hanya milik peserta didik, tetapi juga milik guru. Ketika guru belajar dengan sukacita, mereka dapat menularkan semangat tersebut kepada peserta didik mereka.

Dengan memanfaatkan AI, guru dapat menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri. AI tidak hanya mengancam tetapi juga memberikan peluang besar bagi dunia pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun