Pagi di Citra Raya Tangerang, mentari mulai menyapa
Jalanan ramai, kendaraan padat, macet pun tak terelakkan
Perjalanan menuju Slipi, terhenti sejenak, waktu seakan terhenti
Di balik billboard raksasa, sinar mentari mengintip malu-malu
Menyibakkan kabut pagi, memancarkan kehangatan
Langit biru cerah, awan putih berarak pelan
Lukisan alam yang indah, tercipta di tengah kemacetan
Ketenangan hadir di jiwa, hiruk pikuk jalanan sirna
Suara klakson meredup, digantikan riuh klakson bersahutan
Seakan menjadi beat musik, mengiringi perjalanan
Keindahan alam menyapa, di tengah kemacetan yang teramat
Tak lagi membosankan, macet kini menjadi momen transendensi
Menikmati ciptaan Tuhan, dalam kesunyian di tengah keramaian
Kesempatan untuk merenung, mensyukuri nikmat hidup
Memperoleh kedamaian jiwa, dalam transendensi pagi bersama Sang Pencipta
Kemacetan bukan ujian kesabaran, tapi momen penemuan keindahan tersembunyi
Mengubah persepsi, membuka mata hati
Bahwa di balik setiap tantangan, selalu ada keindahan
Yang menanti untuk ditemukan, di balik setiap kesibukan
***
Puisi ini mengajak pembaca untuk mengubah persepsi tentang kemacetan. Kemacetan bukan kutukan, tapi berkah tersembunyi yang membawa keindahan dan kedamaian jiwa. Di balik setiap kesulitan, selalu ada keindahan yang menanti untuk ditemukan.Inspirasi pagi hari melewati kemacetan jalan tol Tangerang-Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H