Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Generasi Peduli: Edukasi Anti-Bullying dari SMA Regina Pacis Jakarta untuk Murid SD dan SMP

17 Mei 2024   22:21 Diperbarui: 18 Mei 2024   08:36 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:Dok. SMA Regina Pacis Jakarta

Pada Jumat, 17 Mei 2024, SMA Regina Pacis Jakarta menggelar kegiatan sosialisasi anti-bullying yang melibatkan seluruh peserta didiknya. Kegiatan ini merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Bangunlah Jiwa Raganya". Dalam upaya memberikan pemahaman dan menyebarkan pesan anti-bullying, para peserta didik dibagi menjadi 18 kelompok yang masing-masing memiliki tugas sosialisasi di dua jenjang sekolah berbeda, yaitu SD Regina Pacis Jakarta dan SMP Regina Pacis Jakarta.

Dari 18 kelompok tersebut, 13 kelompok ditugaskan untuk melakukan sosialisasi di SD Regina Pacis Jakarta, sedangkan 5 kelompok lainnya melaksanakan kegiatan di SMP Regina Pacis Jakarta. Sosialisasi ini tidak hanya menjadi sarana untuk menyampaikan informasi dan edukasi tentang anti-bullying, tetapi juga sebagai wadah bagi para peserta didik SMA untuk mengembangkan kemampuan komunikasi, empati, dan kerjasama mereka selaras dengan visi misi SMA Regina Pacis yakni, cerdas, tangguh, beriman dan pembawa damai.

Antusiasme Peserta Didik dalam Implementasi P5

Kegiatan ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para peserta didik SMA Regina Pacis. Dalam kelompok-kelompok yang telah dibentuk, mereka bekerja sama mempersiapkan materi presentasi yang akan disampaikan kepada adik-adik mereka di SD dan SMP. Setiap kelompok berusaha sebaik mungkin untuk membuat materi yang menarik dan mudah dipahami, menggunakan ragam metode seperti diskusi interaktif.

Tema "Bangunlah Jiwa Raganya" dalam P5 kali ini memang sangat relevan dengan topik anti-bullying. Melalui sosialisasi ini, peserta didik tidak hanya belajar tentang pentingnya menghormati dan menghargai sesama, tetapi juga tentang bagaimana membangun karakter yang kuat dan empatik. Mereka memahami bahwa pencegahan bullying dimulai dari kesadaran individu akan pentingnya saling menghormati dan menjaga persaudaraan di lingkungan sekolah.

Testimoni dari Pihak Sekolah dan Manfaat yang Dirasakan

Pak Dodi, Guru Agama di SD Regina Pacis Jakarta, memberikan testimoni positif mengenai kegiatan ini. Menurutnya, sosialisasi anti-bullying yang dilakukan oleh kakak-kakak dari SMA sangat bermanfaat bagi para peserta didik SD. "Kegiatan ini memberikan pemahaman yang mendalam kepada anak-anak tentang dampak negatif bullying dan bagaimana cara mengatasinya. Selain itu, mereka juga melihat contoh nyata dari kakak-kakak SMA yang peduli dan bersedia berbagi pengetahuan serta pengalaman mereka," ujarnya.

Dari SMP Regina Pacis Jakarta, Ibu Sri Sekar, Kepala Sekolah, menyampaikan ucapan terima kasih melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Regina Pacis. "Para peserta didik kelas VIII sangat senang dengan kegiatan hari ini. Kakak-kakak dari SMA memberikan banyak wawasan baru dan inspirasi bagi mereka. Semoga kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut," ungkap Ibu Sri Sekar.

Tidak hanya pihak SD dan SMP, kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi dari para guru di kedua jenjang sekolah. Para guru mengakui bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh peserta didik SMA membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif dan kondusif. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan dan bahkan diperluas cakupannya.

Bapak Renaldi Dion Samuel, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Regina Pacis Jakarta, menilai bahwa kegiatan ini sangat bermakna dan memberikan banyak manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Menurutnya, koordinasi antara peserta didik dalam mempersiapkan dan melaksanakan sosialisasi kali ini sangat baik dibandingkan sebelumnya. "Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kali ini berjalan dengan sangat baik. Kolaborasi antar peserta didik meningkat, biaya yang dibutuhkan minim, dan yang terpenting, para peserta didik merasa bangga bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan adik-adik mereka di SD dan SMP," ungkap guru yang gemar melantunkan lagu-lagu rohani ini.

Lebih lanjut, Bapak Renaldi menambahkan bahwa kegiatan seperti ini juga membantu memperkuat rasa solidaritas antar peserta didik. Mereka belajar bekerja dalam tim, menghadapi tantangan bersama, dan merasakan kepuasan dari kontribusi positif yang mereka berikan. "Ini adalah pengalaman berharga yang tidak hanya meningkatkan kemampuan akademis, tetapi juga mengasah soft skills mereka," tambahnya.

Proses dan Tantangan dalam Pelaksanaan

Persiapan kegiatan sosialisasi ini dimulai beberapa minggu sebelum hari pelaksanaan. Para peserta didik dibimbing oleh para guru untuk menyusun rencana sosialisasi yang efektif. Mereka melakukan riset, membuat materi presentasi, dan berlatih cara penyampaian yang menarik. Meskipun terdapat beberapa tantangan, seperti keterbatasan waktu dan sarana, semangat dan kerjasama yang kuat di antara peserta didik berhasil mengatasi hambatan tersebut.

Setiap kelompok memiliki strategi dan pendekatan yang berbeda dalam menyampaikan materi anti-bullying. Ada yang menggunakan pendekatan storytelling, di mana mereka menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang mengatasi bullying. Ada juga yang menggunakan media visual seperti poster dan video animasi untuk menjelaskan konsep bullying dan cara pencegahannya. Metode diskusi interaktif juga banyak digunakan untuk melibatkan para peserta didik SD dan SMP dalam berbagi pengalaman dan pendapat mereka tentang bullying.

Dampak Positif dan Harapan Kedepan

Kegiatan sosialisasi anti-bullying ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi seluruh peserta. Para peserta didik SD dan SMP mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bullying, serta bagaimana cara mencegah dan mengatasi masalah tersebut. Mereka menjadi lebih peka terhadap tindakan yang bisa menyakiti teman-temannya dan belajar untuk lebih menghargai perbedaan.

Bagi para peserta didik SMA, pengalaman ini memperkaya wawasan dan keterampilan mereka. Mereka belajar cara berkomunikasi dengan audiens yang lebih muda, merancang materi edukatif, dan menghadapi berbagai pertanyaan serta situasi yang mungkin terjadi selama sosialisasi. Ini adalah pengalaman yang tak ternilai dalam membentuk karakter dan kemampuan mereka sebagai generasi penerus yang peduli dan bertanggung jawab.

Kepala SMA Regina Pacis berharap kegiatan seperti ini akan menjadi agenda rutin sekolah. "Kami berharap dapat melaksanakan kegiatan sosialisasi seperti ini secara berkala. Ini bukan hanya tentang anti-bullying, tetapi juga tentang membentuk karakter yang kuat dan peduli terhadap sesama. Kami ingin peserta didik-peserta didik kami tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki jiwa sosial yang tinggi," tutupnya.

Kesimpulan

Sosialisasi anti-bullying yang dilakukan oleh peserta didik SMA Regina Pacis Jakarta pada 17 Mei 2024, merupakan langkah penting dalam membangun kesadaran dan solidaritas di kalangan peserta didik. Melalui kegiatan ini, para peserta didik tidak hanya belajar tentang pentingnya mencegah bullying, tetapi juga mengembangkan berbagai keterampilan sosial yang esensial. 

Dukungan dan testimoni positif dari berbagai pihak, termasuk guru dan pengelola sekolah, menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil mencapai tujuannya. Dengan semangat kolaborasi dan keinginan untuk membuat perubahan positif, SMA Regina Pacis Jakarta telah memberikan contoh inspiratif tentang bagaimana pendidikan dapat menjadi alat untuk membangun karakter dan jiwa yang kuat.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun