Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meretas Jalan Merdeka: Mengapa Kurikulum Merdeka Baru Muncul Tahun 2020 dan Ditetapkan Menjadi Kurikulum Nasional di Tahun 2024?

4 Mei 2024   13:02 Diperbarui: 4 Mei 2024   13:19 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan Kolaborasi dan Sinergi Antar Pemangku Kepentingan

Implementasi Kurikulum Merdeka membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, guru, murid, orang tua, dan masyarakat luas. Para ahli pendidikan menyambut baik implementasi Kurikulum Merdeka. Menurut Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) saat itu, Kurikulum Merdeka merupakan upaya untuk "memerdekakan" murid dalam belajar dan "memberi kemerdekaan" bagi guru dalam mengajar.

Penelitian oleh Kemendikbudristek menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah penggerak menunjukkan hasil yang positif. Murid menunjukkan peningkatan motivasi belajar, kemandirian, dan rasa percaya diri. Sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka menunjukkan peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar murid. Meskipun pandemi COVID-19 sudah mereda, berbagai tantangan pendidikan masih ada. Kesenjangan kualitas pendidikan, learning loss, dan tekanan psikologis masih perlu diatasi. Kurikulum Merdeka tetap relevan dan urgen untuk diterapkan di era pasca pandemi.

Kurikulum Merdeka merupakan langkah awal yang berani untuk mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia. Implementasi kurikulum ini membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Dengan kolaborasi dan sinergi, Kurikulum Merdeka berpotensi membawa pendidikan Indonesia ke era yang lebih baik, menghasilkan generasi muda yang berkarakter kuat, berwawasan kebangsaan, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan.

Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan oleh dunia kerja, sehingga dapat meningkatkan daya saing bangsa di era globalisasi. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan memperkuat nilai-nilai budaya bangsa pada generasi muda. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang kritis, mandiri, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Penutup

Kurikulum Merdeka merupakan langkah berani untuk meretas jalan menuju pendidikan yang lebih berkualitas dan bermakna bagi seluruh murid di Indonesia. Kelahirannya di tahun 2020 dan penetapannya sebagai kurikulum nasional di tahun 2024 menandakan sebuah era baru dalam pendidikan Indonesia. Semangat Ki Hadjar Dewantara tentang kemerdekaan belajar kini terwujud, membuka peluang bagi murid untuk berkembang menjadi individu yang utuh dan siap berkontribusi bagi bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun