Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Biasa Menjadi Luar Biasa: Transformasi Diri dengan Growth Mindset

3 Mei 2024   05:00 Diperbarui: 3 Mei 2024   05:22 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda merasa terdemotivasi oleh kegagalan atau kemunduran, dan percaya bahwa Anda "tidak pandai" dalam sesuatu? Ini adalah contoh dari apa yang disebut fixed mindset atau pola pikir tetap, yaitu keyakinan bahwa kecerdasan dan kemampuan bersifat statis. Namun, ada cara lain yang dapat Anda ambil. Perkenalkanlah growth mindset atau pola pikir berkembang, sebuah alat ampuh yang membuka potensi Anda dan memungkinkan Anda untuk berkembang menghadapi tantangan.

Dari Fixed Menjadi Growth: Kisah Transformasi

Bayangkan Sarah, seorang siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Seorang individu dengan fixed mindset mungkin akan berkata, "Saya tidak pandai matematika," merasa putus asa dan kehilangan motivasi. Namun, seorang individu dengan growth mindset akan mendekati tantangan dengan cara yang berbeda. 

Mereka mungkin akan berkata, "Materi matematika ini memang sulit, tetapi dengan usaha dan latihan, saya bisa memahaminya." Perubahan dalam perspektif ini memberdayakan Sarah untuk mencari bantuan, bertahan melalui rasa frustasi, dan akhirnya menguasai materi tersebut.

Menumbuhkan Lingkungan Growth Mindset

Lingkungan tempat kita berada secara signifikan memengaruhi pola pikir kita. Maka dari itu, bagaimana kita menciptakan lingkungan yang mendorong growth mindset? Berikut adalah beberapa strategi kunci:

  1. Pelukan Usaha: Rayakan proses belajar dan usaha yang dilakukan, bukan hanya hasil akhir yang sempurna.

  2. Fokus pada Kemajuan: Lacak kemajuan Anda, soroti seberapa jauh Anda telah melangkah daripada memikirkan apa yang belum Anda capai.

  3. Normalisasi Kesalahan: Lihatlah kesalahan sebagai peluang belajar, bukan sebagai tanda kegagalan.

  4. Ubah Bingkai Tantangan: Lihatlah tantangan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan mengembangkan keterampilan baru.

Strategi Growth Mindset Beraksi

Sekarang, mari kita telusuri beberapa strategi praktis yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Kesadaran Diri: Kenali self-talk Anda. Apakah Anda menggunakan frasa pembatas seperti "Saya tidak bisa" atau "Saya tidak cukup baik"? Gantilah dengan afirmasi yang memberdayakan.

  • Kekuatan "Yet" (Belum): Daripada mengatakan "Saya tidak bisa melakukannya," tambahkan kata "belum". Kata kecil ini mengakui perjuangan saat ini sambil menekankan kemungkinan masa depan.

  • Mengubah Pembicaraan Internal Anda: Tantang diri Anda untuk mengubah self-talk negatif menjadi afirmasi positif. Misalnya, ubah "Saya buntu" menjadi "Saya sedang berusaha menemukan solusi."

Mengajarkan Growth Mindset

Strategi ini tidak hanya berguna untuk individu, tetapi juga merupakan alat yang ampuh bagi pendidik dan orang tua. Dengan menerapkan pendekatan ini, Anda dapat menanamkan growth mindset pada siswa dan anak-anak Anda, memberikan mereka landasan yang kuat untuk kesuksesan seumur hidup.

Ingatlah, growth mindset adalah perjalanan, bukan tujuan akhir. Dengan merangkul tantangan, belajar dari kesalahan, dan merayakan usaha, Anda membuka potensi sejati Anda dan mencapai hal-hal luar biasa.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun